TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Daerah akhirnya memilih Oesman Sapta dari daerah pemilihan Kalimantan Barat sebagai kandidat pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Oesman meraih 67 suara dari 122 suara DPD.
Sesaat setelah terpilih, Oesman mengungkapkan pencalonannya bertujuan untuk menjembatani dua kubu, Indonesia Hebat yang digawangi Joko Widodo dan Koalisi Merah Putih yang mendukung Prabowo Subianto.
Baca juga:
"Ada kekhawatiran karena satu orang ini yang diantarkan DPD. Tapi, itu haknya DPD untuk mengirimkan orangnya ke DPR dan MPR," kata Oesman kepada wartawan, Senin, 6 Oktober 2016. (Baca: Terima PPP, Koalisi Jokowi Siapkan Kursi Wakil MPR)
Tapi, kata Oesman, DPD akan fleksibel. "Di mana pun belahnya, dia akan ikut sebelah kiri atau sebelah kanan. Mudah-mudahan dengan itu-ini akan mencairkan hubungan antara DPR dan pemerintah," katanya.
Selain itu, pencalonannya diharapkan akan mampu mencairkan koalisi Jokowi dan Prabowo. "Enggak ada yang enggak bisa diselesaikan di dunia ini. Kalau enggak bisa, ya, musyawarah mufakat," katanya.
Soal apakah ia akan menjadi ketua MPR, Oesman menyerahkan urusan itu pada pimpinan DPD. "Itu bukan bagian saya, itu bagian pimpinan. Tentu prioritaskan pada (posisi) ketua," kata Oesman. Karena itu, pimpinan akan memastikan ia diterima oleh kedua kubu. "Pokoknya dua koalisi bisa masuk," katanya. (Baca: DPD Inginkan Musyawarah Pilih Pimpinan MPR)
Sementara itu, Ketua DPD Irman Gusman mengatakan pihaknya akan mengerahkan segala daya dan upaya untuk mengusung Oesman. "Mudah-mudahan ini akan menjadi kenyataan," kata Irman.
Hari ini, Selasa, 7 Oktober, Oesman akan berkompetisi dengan nama-nama kandidat pimpinan MPR dari berbagai partai. Dalam hal ini, koalisi pro-Jokowi maupun pro-Prabowo mengajukan DPD dalam paket pimpinan MPR.
FEBRIANA
Terpopuler
Lawan Kubu Prabowo, Mega-Jokowi Bisa Kalah 5-0
Eva: Curhat SBY Hanya Cari Kambing Hitam
Ada Udang di Balik Perpu SBY dan Koalisi Prabowo
Dari Harvard, Karen Mau Bantu Jokowi