TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring membantah kabar dirinya akan menutup Twitter di Indonesia. "Jadi saya tegasken, tidak benar isu yang mengataken bahwa Twitter akan ditutup. Entah oleh menteri berikutnya," cuit Tiffatul di akun Twitternya, @tifsembiring, Ahad, 28 September 2014. (Baca: Soal Boko Haram, Tweeps Serang Menteri Tifatul)
Dia menganggap perlu mengatakan hal itu, karena netizen bereaksi terlalu sensitif terhadap cuit yang ditulisnya. Sebelumnya, dia menulis bahwa beberapa negara, seperti Turki, Arab Saudi, dan Mesir, pernah menutup Twitter untuk mengontrol para remaja pengguna Twitter. Jadi, Tifatul berkelakar ingin membuat hal yang sama. "Ada usulan?" ujarnya.
Tifatul mempersoalkan ihwal trending topic yang banyak digemari para remaja yang dia anggap belum akil balig. Menurut dia, ada 64 persen pengguna Twitter yang baru berusia 11-14 tahun. Karena itu, dia mempertanyakan keabsahan trending topic #ShameOnYouSBY yang ramai diperbincangkan kemarin. (Baca: Follow Akun Porno, Tifatul Di-bully)
"Banyak pemerintah yang tak dapat mengontrol pengguna Internet di Twitter, termasuk kita," tuturnya. (Baca: Tifatul Akui Salah Pencet Akun Porno)
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Terpopuler:
PPP: Amarah SBY Melengkapi Skenario
Tagar ShameOnYouSBY Turun, SBY Tetap Dirisak
Dua Cara SBY Selamatkan Citra di UU Pilkada
Netizen Ingin #ShameOnYouSBY Bertahan Seminggu
Ramadhan: SBY Tak Pernah Instruksikan Walkout