Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sawah Kering, Warga Tasikmalaya Bikin Kincir Air  

image-gnews
TEMPO/Nurdiansah
TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Lahan persawahan di Kampung Sukasirna, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami kekeringan. Saluran irigasi tak bisa lagi mengairi lahan persawahan karena debit air terus menyusut.

Namun warga pemilik sawah tak tinggal diam. Mereka secara swadaya membangun kincir air berukuran besar di Sungai Citanduy, yang debit airnya tidak terlalu besar karena sedang musim kemarau. Cara kerja kincir ini masih sederhana. Air dari sungai diambil oleh potongan bambu yang menempel di kincir tersebut. Potongan bambu yang terus berputar lalu menumpahkan air saat posisi bambu berada di atas. Tumpahan air kemudian ditampung di sebuah talang yang kemudian mengalirkan air ke sawah yang kekeringan.

"Satu kincir bisa mengairi dua hektare sawah," kata Amas Abdurrahman, warga yang sawahnya kekeringan, yang ditemui ketika tengah membuat kincir air di Kampung Sukasirna, Senin, 22 September 2014.

Menurut dia, lahan pesawahan tidak teraliri air sejak satu bulan lalu. Warga setempat telah membuat dua kincir air untuk mengairi sawah. "Ini kincir ketiga yang dibangun," katanya sembari menunjuk kincir yang sedang dibuat oleh warga.

Aman menjelaskan, butuh waktu satu minggu untuk membuat satu kincir air. Waktu tersebut dihabiskan untuk mengumpulkan bahan hingga merakit kemudian menyetel kincir. "Kalau masang, cuma sehari, beres," ucapnya.

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kincir air yakni bambu, papan, kayu, dan paku. Empat batang bambu masing-masing sepanjang 10 meter digunakan.

"Total biaya untuk bahan sekitar Rp 1,5 juta. Kalau ongkos tukang tidak dibayar karena kami membuatnya secara gotong-royong. Warga menyumbang tenaga," ujarnya.

Amas menjelaskan, pembuatan kincir air saat musim kemarau sudah dilakukan sejak warga di situ 1960. Jika kemarau panjang, jumlah kincir yang berada di aliran Sungai Citanduy bisa lebih banyak. "Dulu pernah ada sebelas kincir," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perawatan kincir air, menurut Amas, cukup mudah. Kincir hanya perlu dikontrol karena dikhawatirkan ada bambu yang lepas dari as kincir. "Kincir ini juga awet, bisa tahan setahun. Sepanjang ada air sungai, kincir tidak akan berhenti," katanya.

Muhdiyat, pemilik sawah, menambahkan, lahan sawah miliknya seluas dua hektare sebelumnya tidak bisa diairi air. Beruntung, ada kincir air yang dibuatnya bersama warga lain. "Sudah tidak bisa ditanami jika tak ada kincir," katanya.

Menurut Muhdiyat, kincir air ini sangat bermanfaat bagi lahan sawah warga. Selain sawah tak mengalami kekeringan, hasil produksi padi juga meningkat. "Air dari Sungai Citanduy sangat bagus. Produksi padi bisa naik sekitar 15 persen," ucapnya.

Biaya pengairan sawah dengan kincir air juga sangat hemat jika dibandingkan dengan pemakaian genset. "Genset kan butuh bahan bakar. Kalau kincir tidak perlu, dan bisa beroperasi siang-malam, 24 jam," ujar Muhdiyat.

CANDRA NUGRAHA

Baca juga:
Fahri Hamzah: Jokowi Kayak Enggak Pede
PKS: Pilkada oleh DPRD Usulan SBY 
Istri AKBP Idha Endri Ditahan
Jokowi Pastikan Ubah APBN 2015
Gerindra Usung Taufik sebagai Pengganti Ahok  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

2 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawahnya menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.


Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

2 hari lalu

Warga beraktivitas di pinggir Waduk Cacaban, Kedung Banteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa, 11 September 2018. Akibat musim kemarau tahun ini, volume air di salah satu waduk penyuplai di wilayah Pantura itu menyusut hingga lebih dari puluhan meter sehingga mengancam kekeringan, terutama persawahan di sejumlah wilayah itu. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

2 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

10 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

Awal kemarau di Indonesia diperkirakan tidak akan serentak di seluruh wilayah. Kemarau di beberapa daerah mundur dibanding jadwal biasanya.


Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

34 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

Peneliti BRIN memprediksi hujan akan berlangsung sampai akhir Februari, Maret mulai pancaroba, Juni masuk kemarau.


BRIN Perkirakan Kemarau Lebih Ringan Setelah EL Nino Melemah

28 Januari 2024

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
BRIN Perkirakan Kemarau Lebih Ringan Setelah EL Nino Melemah

Peneliti BRIN memperkirakan fase El Nino mulai merangkak turun, sehingga kondisi kemarau tidak separah tahun lalu.


35 Persen Wilayah Jawa Barat Ternyata Masih Musim Kemarau

4 Desember 2023

Kondisi tanah pada sawah di kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
35 Persen Wilayah Jawa Barat Ternyata Masih Musim Kemarau

Hingga awal Desember 2023 sekitar 35 persen wilayah Jawa Barat ternyata masih mengalami musim kemarau.


Menhan Prabowo Serahkan Hibah Sumur Bor dan Pipanisasi Air Bersih di Banten

19 November 2023

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menghadiri penyerahan bantuan sumur bor dan pipanisasi di Provinsi Jawa Timur Provinsi Banten,  Di desa Pemabulan, Banten, Jawa Barat, Ahad, 19 November 2023. TEMPO/Tika Ayu
Menhan Prabowo Serahkan Hibah Sumur Bor dan Pipanisasi Air Bersih di Banten

Menteri Pertahan RI Prabowo Subianto menyerahkan bantuan sumur bor dan pipanisasi kepada 15 desa di Banten


BMKG Ingatkan Masyarakat Siap Hadapi Puncak Musim Hujan

16 November 2023

Warga menerobos banjir yang merendam rumah di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Ahad, 5 November 2023. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut sebanyak 54 RT di Jakarta seperti Cawang dan Kampung Melayu tergenang banjir setelah hujan mengguyur beberapa wilayah Jakarta pada Sabtu, 4 November 2023. ANTARA /Rifqi Raihan Firdaus
BMKG Ingatkan Masyarakat Siap Hadapi Puncak Musim Hujan

BMKG meminta masyarakat agar bersiap menghadapi potensi dampak yang dihasilkan menjelang puncak musim hujan.


Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

14 November 2023

Petani memanen padi saat panen raya di Kampung Bojong Jambu, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2023. Di petak sawah lain yang menggunakan pupuk organik bios 44 bisa menghasilkan 7,2 ton gabah basah. TEMPO/Prima mulia
Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memperkirakan panen raya padi mundur menjadi sekitar Mei dan Juni 2024 mendatang. Bagaimana dampak ke stok beras?