TEMPO.CO, Brebes - Tiga unit sirine early warning system (EWS) dipasang di lereng Gunung Slamet, wilayah Kabupaten Brebes. "Sudah dipasang, tapi sampai belum bisa dioperasikan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes, Satibi, kepada Tempo pada Sabtu, 20 September 2014.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Brebes, Subagyo, mengatakan sirine untuk peringatan dini akan adanya erupsi Gunung Slamet itu adalah bantuan dari Oi Crisis Center, organisasi sosial penggemar Iwan Fals. "Dua sirine dipasang di Desa Igir Klanceng, Kecamatan Sirampog," kata Subagyo.
Baca Juga:
Desa Igir Klanceng berada sekitar enam kilometer dari puncak Gunung Slamet. Nyaringnya suara dari dua sirine yang dipasang pada tiang besi setinggi 10 meter dan beratap seng itu mampu menjangkau Dukuh Igir Manis dan Desa Dawuhan. Adapun satu sirine lain dipasang di Desa Kaliwadas, Kecamatan Bumiayu.
Jarak Desa Kaliwadas dari puncak Gunung Slamet juga sekitar enam kilometer. Subagyo berujar, suara sirine di Kaliwadas itu terdengar hingga Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Namun, pengoperasian tiga sirine senilai Rp 20 juta itu masih terkendala oleh besarnya daya listrik yang dibutuhkan.
Sebab, tiap satu sirine membutuhkan daya sekitar 800 watt. "Ini masih dalam uji coba. Solusinya kami akan berkoordinasi dengan PLN," kata Komandan SAR Brebes, Adhe Dhani. Selain masalah listrik, Adhe menambahkan, hingga kini juga belum ada kejelasan siapa yang akan mengoperasikan sirine itu ketika bahaya erupsi mengancam.
"Belum ada MoU (nota kesepakatan) siapa yang akan mengoperasikan sirine-sirine itu," kata Adhe. Selama status Gunung Slamet masih siaga atau dua level di atas normal, tiga sirine itu belum perlu dibunyikan. Sebab, zona bahaya pada status siaga masih berada dalam radius empat kilometer dari puncak.
DINDA LEO LISTY
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Pilkada oleh DPRD | Jero Wacik | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Tiba di Lokasi Kongres Gerindra, Prabowo: Kok Sepi
Sindir Ahok, Prabowo: Kutu Busuk, Kutu Loncat?
Jadi King Maker Politik, Luthfi Hasan Sebut SBY
Bogor Larang Pelat B, Jokowi: Masuk Jakarta Pakai Tiket
Calon Menteri Jokowi-JK Wajib Teken Kontrak