TEMPO.CO, Banyuwangi - Sudah tiga rumah sakit dikunjungi orang tua Nadjwa Azahra Lesmana, seorang bayi perempuan berusia 9 bulan penderita tumor mata. Namun Nadjwa tak mendapatkan penanganan medis, meski orang tuanya telah memiliki kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Sejak Nadjwa berusia 7 hari, muncul benjolan di pelipis kanannya. Setiap kali menangis atau akan buang air besar, benjolan itu mendesak kornea mata. "Matanya menjadi membesar," kata ibunda Nadjwa, Lia Dahlia, Kamis, 18 September 2014.
Lia pertama kali membawa Nadjwa berobat ke RSUD Blambangan, Banyuwangi, ketika bayinya berumur 3 bulan. Karena RSUD tak bisa menangani, Nadjwa dirujuk ke RS Dr Soetomo, Surabaya.
Nadjwa menjalani rawat jalan selama tiga bulan di RS Dr Soetomo. Selama pengobatan Nadjwa, Lia dan suaminya, Arga Lesmana, menumpang tinggal di rumah kerabatnya di Gresik, Jawa Timur. Selama proses rawat jalan, tak ada kepastian tindakan operasi anaknya. Kedua orang tua Nadjwa pada Juli lalu menghentikan proses rawat jalan di Dr Soetomo. "Kami sudah kehabisan uang," kata Lia.
Mereka memutuskan pulang ke kempuang halaman di Banyuwangi pada awal Juli lalu. Nadjwa mereka periksakan ke rumah sakit swasta. Salah satu dokter mengatakan kartu JKN tak bisa menutup biaya operasi Nadjwa yang diperkirakan Rp 10 juta. Karena tak memiliki biaya, Nadjwa hingga kini belum dioperasi. Keluarga Nadjwa kemudian berkirim surat meminta bantuan kepada pemerintah Banyuwangi. Namun hingga saat ini tak pernah ada jawaban.
Kepala Seksi Pemasaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Edy Agus Riyanto mengatakan JKN bisa mencakup operasi tumor mata. Meski begitu, tindakan operasi tetap menjadi wewenang setiap dokter. "Tidak benar kalau pasien JKN ditarik biaya," kata dia.
Menurut Edy, lamanya penanganan di RS Dr Soetomo diperkirakan karena jumlah pasien di rumah sakit tersebut membludak pasca-program JKN berlaku. Apalagi RS Dr Soetomo, menjadi rujukan pasien dari kawasan Indonesia Timur. "Kami menyarankan untuk pindah ke rumah sakit lain yang pasiennya tak padat," kata dia.
IKA NINGTYAS
TERPOPULER
Nikah Beda Agama, Ini Kata Menteri Agama
Gunung Slamet Meletus Lagi
Jokowi Tak Akan Hapus Kementerian Agama
Hapus Kementerian Agama, Muhaimin: Itu Sesat