Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warsi Nilai Pemerintah Menekan Orang Rimba

image-gnews
Sokola Rimba, Kisah Pendidikan Orang Rimba di Pedalaman
Sokola Rimba, Kisah Pendidikan Orang Rimba di Pedalaman
Iklan

TEMPO.CO, Jambi - Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi mempertanyakan peran negara dalam upaya mengatasi konflik antara Orang Rimba dan warga desa sekitarnya yang sering terjadi belakangan ini. Perjanjian damai yang ditengahi pemerintah malah memicu konflik baru akibat penerapan aturan yang bersifat mengekang Orang Rimba.

“Kami melihat perjanjian damai lebih banyak berisi larangan bagi Orang Rimba, seperti larangan bawa kecepek, larangan bawa hasil buruan, larangan masuk ke kebun orang desa. Semua itu justru merupakan tekanan terhadap Orang Rimba,” kata Koordinator Program KKI Warsi, Robert Aritonang, Kamis, 18 September 2014.

Menurut Robert, seharusnya pemerintah mendorong munculnya kesepahaman di antara kedua belah pihak. Orang Rimba memahami norma yang berlaku di luar mereka, dan warga desa juga memahami budaya dan cara hidup Orang Rimba. Apalagi yang menjadi persoalan utama setiap kali konflik merupakan akumulasi dari persoalan perebutan sumber daya alam.

Bila pemerintah tidak tepat mengambil langkah, konflik antara Orang Rimba dan masyarakat desa setempat akan semakin meningkat. Orang Rimba butuh hutan untuk kelangsungan hidup mereka, sedangkan luas hutan semakin menyempit. Bahkan sebagian sudah berganti menjadi perkebunan.

Akibat kondisi itu, sumber penghidupan bagi Orang Rimba semakin sulit didapat, sehingga mereka mencoba berpindah guna mencari sumber penghidupan baru. “Pada saat Orang Rimba mencari sumber penghidupan baru, maka berpotensi menimbulkan pergesekan dengan masyarakat desa yang ditemuinya,” ujar Robert.

Menurut Robert, harus ada langkah yang tepat untuk menyatukan dua kelompok yang mempunyai hak yang sama sebagai warga negara itu. Orang Rimba juga sama seperti masyarakat lain, ingin hidup layak dengan standar mereka. Namun pola yang diterapkan pemerintah dalam pembangunan tidak memungkinkan Orang Rimba turut menikmatinya.

“Orang Rimba termarginalkan, semakin tidak memahami norma yang berlaku di luar komunitas mereka, yang mengakibatkan mereka selalu menjadi korban dalam setiap gesekan. Bahkan Orang Rimba sering dipersepsikan sebagai kelompok yang membawa masalah,” ucap Robert.

Robert meminta pemerintah membekali Orang Rimba dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, sehingga mereka mempunyai sumber penghidupan dan cara berpenghidupan yang bisa sejajar dengan kelompok masyarakat lain.

Robert mencontohkan, Orang Rimba harus dilibatkan dalam setiap proses pembangunan yang dilakukan di sekitar mereka. “Beri mereka pendidikan yang layak, beri mereka keterampilan tentang pola pertanian di kawasan yang sudah tidak ada lagi hutan, yang menjadi sumber kehidupan mereka,” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah dan negara tidak boleh mengabaikan hak Orang Rimba dan melakukan pembiaran terhadap kekerasan yang menimpa mereka. Hal seperti itu bisa berujung etnosida atau penghapusan terhadap Orang Rimba.

Berdasarkan data KKI Warsi, kekerasan terhadap Orang Rimba hampir terjadi setiap tahun. Jumlah korban yang meninggal dari awal 2014 hingga saat ini sudah 13 orang. Puluhan korban lain mengalami luka-luka serta kehilangan harta-benda akibat dibakar dan dirusak warga desa.

Yang terbaru adalah konflik antara kelompok Bujang Kabut dan masyarakat Malako Intan di Kecamatan Tebo Tengah Ilir. Kemudian konflik Orang Rimba Bernai dengan warga tiga desa di Muara Tabir. Juga konflik kelompok Apung dengan warga Dusun Mudo.

SYAIPUL BAKHORI

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Ahok dan Gerindra | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014

Berita terpopuler lainnya:
Nikah Beda Agama, Ini Kata Menteri Agama
Mobil Jakarta Dilarang ke Bogor, Ahok Temui Bima
Susun Kabinet, Jokowi Tiru Jurus SBY
Jokowi Disebut Ingkar Janji, Ini Pembelaan Ruhut
Risma: Menteri Apa? Menteri Urusan Lokalisasi?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

8 Suku Terasing di Dunia, Tinggal di Hutan dan Ogah Tersentuh Dunia Luar

12 September 2023

Suku Sentinel tinggal di Pulau Sentinel Utara yang terletak di Samudra Hindia. Pulau yang memiliki luas 60 km persegi, sekitar 1.200 km dari daratan India. Pulau itu menjadi milik india sejak 1947, tapi diakui sebagai negara bagian yang berdaulat. movingshoe.com
8 Suku Terasing di Dunia, Tinggal di Hutan dan Ogah Tersentuh Dunia Luar

Suku-suku ini lebih memilih isolasi untuk melindungi tanah, budaya, dan kehidupan mereka. Campur tangan pihak luar sering dianggap ancaman.


20 Mahasiswa dari Suku Terasing di Riau Dapat Pelatihan Wirausaha

10 November 2021

Sebanyak 20 mahasiswa yang berasal dari Suku Sakai (suku terasing) mendapat pembekalan kewirausahaan dari Universitas Riau bekerja sama dengan Program Inkubator PT Pertaminta Hulu Rokan. (Foto:Antara/HO-Humas UNRI)
20 Mahasiswa dari Suku Terasing di Riau Dapat Pelatihan Wirausaha

Pelatihan saat ini digunakan sebagai proyek percontohan untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian mahasiswa anak Suku Sakai se-Provinsi Riau.


Catatan Terakhir Misionaris AS Sebelum Tewas di Pulau Sentinel

24 November 2018

John Allen CHua, pria AS yang juga missionaris tewas dibunuh oleh suku terasing di pulau Sentinel, Kepulauan Andaman, India.
Catatan Terakhir Misionaris AS Sebelum Tewas di Pulau Sentinel

Misionaris muda Amerika Serikat yang diduga tewas dipanah suku terasing Pulau Sentinel menulis catatan terakhirnya sebelum menginjakkan kaki di pulau


Polisi Kesulitan Evakuasi Mayat Misionaris AS dari Pulau Sentinel

23 November 2018

John Allen Chau dan Pendiri Akedemi Sepak Bela Ubuntu Casey Prince. [AP]
Polisi Kesulitan Evakuasi Mayat Misionaris AS dari Pulau Sentinel

Kepolisian India masih berupaya mengevakuasi mayat misionaris Amerika Serikat yang terbunuh di pulau Sentinel yang dihuni suku terasing.


Uniknya Hidup Suku Terasing di Pulau Sentinel, India

23 November 2018

Suku paling terisolasi di dunia tinggal di pulau Sentinel, Kepulauan Andaman, India.
Uniknya Hidup Suku Terasing di Pulau Sentinel, India

Seperti apa kehidupan suku terasing di pulau Sentinel, Andaman, India yang hidup masih di masa pra-neolitik?


Misionaris AS Tewas Dibunuh Suku Terasing di Pulau Sentinel

23 November 2018

John Allen Chau dan Pendiri Akedemi Sepak Bela Ubuntu Casey Prince. [AP]
Misionaris AS Tewas Dibunuh Suku Terasing di Pulau Sentinel

Menurut aparat penegak hukum India, pria AS yang menjadi korban pembunuhan suku terasing di pulau Sentinel bernama John Allen Chau, 26 tahun.


Ekspedisi Amazon, Peneliti Temukan Suku Terasing di Brazil

24 Agustus 2018

Foto-foto drone yang diambil oleh ekspedisi FUNAI 2017 [www1.folha.uol.com.br]
Ekspedisi Amazon, Peneliti Temukan Suku Terasing di Brazil

Foto udara drone menunjukkan gambar sekilas suku terasing di Amazon Brazil, memperlihatkan 16 orang suku berjalan melalui hutan.


Komunitas Warsi: 25 Tahun Lagi Hutan di Sumatera Bisa Punah

22 Juli 2017

Tumpukan kayu yang diduga hasil pembalakan liar tampak di hutan penyangga Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu di Kabupaten Bengkalis, Riau, 24 Februari 2017. Operasi terpadu tersebut dilakukan oleh Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah II Sumatera bersama TNI dan Polri. ANTARA/FB Anggoro
Komunitas Warsi: 25 Tahun Lagi Hutan di Sumatera Bisa Punah

Dari hasil pengamatan Warsi kondisi hutan yang masih tersisa di Pulau Sumatera, bila tak ada tindakan tepat, dalam 25 tahun lagi bakal punah.


Menteri Khofifah Janji Lindungi Suku Mante di Aceh

8 April 2017

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri temu nasional, Alumni Universitas Muslim Indonesia di Makassar, Sulawesi Selatan. TEMPO/Iqbal Lubis
Menteri Khofifah Janji Lindungi Suku Mante di Aceh

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menuturkan pemerintah akan melindungi warga Suku Mante yang tinggal di pedalaman hutan dan gua di Aceh.


Menteri Khofifah Siapkan Perlindungan untuk Suku Mante Aceh

1 April 2017

Pengendara motocross melihat suku lokal (lingkaran merah) saat melintasi kawasan Banda Aceh. dailymail.com
Menteri Khofifah Siapkan Perlindungan untuk Suku Mante Aceh

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan keberadaan suku Mante di Aceh mesti dilindungi pemerintah agar tidak punah.