Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saksi Kunci AKBP Idha Dibekuk di Jakarta  

image-gnews
AKBP Idha Endri Prastiono menuju ruang tahanan Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, 9 September 2014. Idha dipulangkan setelah Polisi Diraja Malaysia tidak berhasil membuktikan keterkaitan mereka dengan jaringan narkoba internasional. ANTARA/Muhammad Adimaja
AKBP Idha Endri Prastiono menuju ruang tahanan Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, 9 September 2014. Idha dipulangkan setelah Polisi Diraja Malaysia tidak berhasil membuktikan keterkaitan mereka dengan jaringan narkoba internasional. ANTARA/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, Pontianak - Polisi menangkap terpidana kasus narkoba, Abdul Haris alias Juharno, 48 tahun, yang kabur dari penjara sejak Juli lalu. Setelah menghilang lebih dari satu bulan, lelaki itu dibekuk di Jalan Mangga Besar 9, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis dinihari, 18 September 2014.

“Abdul Haris sudah divonis 10 tahun 7 bulan,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Barat Komisaris Besar Widodo, Kamis, 18 September 2014. Penangkapan Abdul ini menjadi perhatian polisi karena lelaki ini dianggap menjadi saksi kunci kasus penggelapan barang bukti yang dilakukan Ajun Komisaris Besar Idha Endri Prastiono. (Lihat: Ini AKBP Idha, Perwira yang Ditangkap di Malaysia)

Abdul Haris adalah anggota sindikat narkoba internasional. Dia ditangkap Polda Kalimantan Barat pada Agustus 2013, bersama dua warga Malaysia. Barang bukti yang disita berupa ribuan pil ekstasi dan 5 kilogram sabu.

Penyidikan kasus ini dipimpin oleh AKBP Idha Endri Prastiono. Diduga, saat itulah Idha memanipulasi barang bukti dengan menukar pil ekstasi dan sabu dengan barang palsu. Dalam kejahatan itu, Idha dibantu oleh anak buahnya, Sunardi dan Tris Nanto. Kedua polisi itu saat ini masih buron, “Termasuk satu informan polisi yang ternyata menjadi otak dalam kasus penggelapan barang bukti ini,” kata Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Arief Sulistyanto.

Tugas perburuan para buronan itu diserahkan kepada Direktorat Reserse Narkotika di bawah pimpinan Komisaris Besar Handy Handono. Handy diberi waktu hingga 19 September 2014 untuk membekuk buronan itu. “Kita tunggu saja,” kata Arief.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa anggota polisi yang mengetahui kasus Idha secara langsung maupun tidak langsung juga sudah diperiksa. Di antaranya Brigadir Aksal, bintara yang disuruh Idha untuk mengirimkan mobil Mercedes Benz C 200 milik Aciu, bandar narkoba warga Malaysia. Mobil itu diduga dikuasai Idha. “Aksal anak buah Idha Endri. Tapi semenjak Idha Endri dimutasi, dia sudah berusaha mengelak,” kata Arief. (Lihat: Kapolda Kalbar Beberkan Dosa AKBP Idha Endri)

Nama Idha Endri menjadi sorotan masyarakat setelah dia ditangkap Kepolisian Diraja Malaysia karena diduga terlibat penyeludupan Narkoba. Selain Idha, polisi jiran juga menahan Brigadir Kepala Harahap. Polisi melepas kedua orang itu karena bukti-bukti tentang keterlibatan mereka kurang kuat.

ASEANTY PAHLEVI

Baca juga:
Ini Daftar Kandidat Kuat Pengisi Kabinet Jokowi
Bimbim Slank Demen Bila Ahok Marah
Jokowi Siapkan 2 Pos Menteri untuk Partai KMP
Koin Logam 5.200 SM Ditemukan di Gunung Padang
Artidjo: Luthfi Lakukan Korupsi Politik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

9 jam lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

13 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

13 jam lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

23 jam lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

7 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

9 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

9 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.


Hijrah Mantan Teroris

9 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?


Polisi Tangkap 4 Tersangka Peracik di Laboratorium Ekstasi Milik Fredy Pratama di Sunter

10 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Polisi Tangkap 4 Tersangka Peracik di Laboratorium Ekstasi Milik Fredy Pratama di Sunter

Bareskrim menggerebek pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung yang dikendalikan langsung oleh Fredy pratama.