TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Negeri Bandung mulai menyidangkan kasus bekas Wakil Bupati Bogor Karyawan Faturahman atau Karfat sebagai terdakwa kasus pembuatan dan penyebaran video porno politikus PDI Perjuangan, Rudi Harsya. Dipimpin ketua majelis hakim, Paranoto, sidang digelar tertutup untuk umum di ruang sidang V, Rabu, 17 September 2014.
Jaksa penuntut, Nur Hidayat, mengatakan sidang hanya menyimak surat dakwaan atas Karfat yang dia bacakan. Karfat, kata dia, didakwa dengan ancaman pidana Pasal 29 Undang-Undang tentang Pornografi dan Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP. "Ancaman hukumannya minimal 6 bulan maksimal 12 tahun penjara, denda Rp 10 miliar," kata jaksa seusai sidang di PN Bandung, 17 September 2014.
Menurut Nur, Karfat didakwa bersama Indra, terdakwa dalam berkas terpisah. Keduanya dituduh membuat secara diam-diam dan menyebarkan video mesum Rudi dengan seorang perempuan berinisial L di sebuah hotel di Bandung, Februari 2010. "Kalau terdakwa Indra kan sudah divonis tahun lalu. Sekarang giliran Pak Karfat didakwa," kata dia.
Karfat diduga mendanai pembuatan dan penyebaran video mesum politikus Jawa Barat tersebut. "Dana yang dikeluarkan totalnya Rp 130 juta. Rp 100 juta untuk si ceweknya (L), dan Rp 30 juta untuk dana operasional," kata dia.
Atas dakwaan jaksa penuntut, Karfat dan tim penasihat hukum akan menyampaikan nota eksepsi pada sidang pekan depan, Rabu, 24 September. "Saya keberatan dengan dakwaan jaksa. Itu dakwaan jaksa ngawur," ujar Karfat dari balik sel tahanan PN Bandung seusai sidang.
ERICK P. HARDI
Terpopuler:
Ini Daftar Kandidat Kuat Pengisi Kabinet Jokowi
Bimbim Slank Demen Bila Ahok Marah
Jokowi Siapkan 2 Pos Menteri untuk Partai KMP
Koin Logam 5.200 SM Ditemukan di Gunung Padang
Di Twitter, Wanita ISIS Ini Pegang Kepala Buntung
Artidjo: Luthfi Lakukan Korupsi Politik