TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali menegaskan tidak akan menerima jabatan sebagai menteri kabinet Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Kali ini penegasan itu disampaikannya di hadapan jajaran Pemerintah Kota Banda Aceh yang tengah berkunjung ke Surabaya.
"Menteri apa? Iya, aku jadi menteri urusan lokalisasi. Singkatannya menlok," ujar Risma sembari tertawa terbahak-bahak, Rabu, 17 September 2014. (Baca juga: Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi)
Hal tersebut dikatakan Risma kepada wartawan yang mengucapkan selamat ke padanya karena dikabarkan terpilih menjadi menteri. Saat ditemui wartawan seusai acara pelantikan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surabaya, Risma justru berkelakar mengenai isu menteri tersebut.
Berulang kali Risma meyakinkan wartawan dan warga Surabaya bahwa dirinya tidak akan menanggalkan jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya. Apalagi dia sudah bersumpah untuk memimpin Surabaya selama lima tahun. Saat ini Risma juga fokus pada pekerjaannya yang sempat ditinggalkannya beberapa bulan lalu lantaran isu mundur. (Baca juga: Ini Alasan Risma Ogah Jadi Menteri Jokowi)
Risma mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menyatakan tidak bersedia menjadi menteri. Ia pun tidak keberatan untuk bertemu lagi dengan Megawati guna menolak tawaran menjadi menteri.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita lain:
Bogor Akan Terapkan Sehari tanpa Kendaraan Pelat B
Malam Ini, JK Temui Jokowi Bahas Kabinet
PDIP dan PKB Walk Out Soal Tatib DPR