TEMPO.CO, Cianjur - Wakil Ketua Tim Nasional (Timnas) Peneliti Situs Gunung Padang Bidang Arkeologi, Ali Akbar, membantah jika kunjungan wisata situs Gunung Padang di Kampung Cimanggu, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ditutup. Para wisatawan masih dapat berkunjung, namun ada jarak tertentu agar tidak mendekati lokasi penelitian.
"Tidak benar kalau ada kabar situs Gunung Padang ditutup untuk pengunjung. Wisatawan masih bisa berkunjung, tapi kami membatasi agar tidak berdekatan dengan lokasi penelitian," ujar Ali di Cianjur, Selasa, 16 September 2014. (Baca: Koin Logam 5.200 SM Ditemukan di Gunung Padang)
Ali menjelaskan mekanisme penutupan bukan kebijakan timnas, melainkan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tapi, selama ini tidak ada instruksi bahwa kunjungan ke situs itu ditutup. "Warga masih bisa melihat-lihat. Tapi ada jarak tertentu agar tidak mendekati lokasi penelitian. Sebab, dikhawatirkan akan membahayakan mereka," jelas dia.
Selain itu, tegas Ali, perlu juga disampaikan kepada masyarakat perihal adanya permasalahan yang sangat kompleks di berbagai kalangan, bahwa pengeboran bisa merusak, itu juga tidak benar. Pasalnya, pengeboran dilakukan sangat hati-hati sekali dan mata bor hanya 5 sentimeter. "Tujuan penelitian ini tentunya untuk melestarikan. Jadi cara pengeboran juga sangat hati-hati dan tidak sembarangan. Mata bornya juga hanya 5 sentimeter, kecil sekali. Jadi tidak akan merusak," tegasnya.
Pengeboran itu, Ali menambahkan, bertujuan untuk mengetahui atau mencari kebenaran dasar Situs Gunung Padang, apakah ada ruangan, padat, atau ada sesuatu hal yang lainnya. Terakhir, pengeboran baru sedalam 11 meter. "Saya lihat di pipa bornya ada lapisan pasir, lalu ada batu yang tipis sekitar 10-15 sentimeter, dan posisi batu terpasang horizontal," pungkasnya.
DEDEN ABDUL AZIZ
Baca juga:
Ahok Terima Ajakan Hashim Bertemu Prabowo
Komposisi Kabinet dari Era Soeharto Sampai Jokowi
Gandeng Parpol, Jokowi Tak Ingkar Janji
Pengurus PPP Jawa Timur Bantah Klaim Suryadharma
Airport Tax Wajib Masuk Tiket