TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua mengaku tidak menurunkan tim investigasi untuk mengetahui penyebab meninggalnya pekerja PT Freeport, Bobby Hermawan, 33 tahun, dalam longsor di area West Muck Bay, tambang bawah tanah Grasberg Block Cave.
"Kami tidak menurunkan secara langsung tim investigasi karena peristiwa terjadi di tambang bawah tanah. Kami tidak bisa memastikan penyebab terjadinya longsor," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Sulistyo Pudjo Hartono saat dihubungi Tempo, Senin, 15 September 2014. (Baca:Satu Orang Tertimbun di Kawasan Tambang Freeport)
Dia mengatakan Polda Papua akan membantu tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menelusuri penyebab terjadinya longsor. "Kami akan membantu jika tim dari Kementerian ESDM turun ke Papua," ujarnya.
Baca Juga:
Dia mengatakan PT Freeport memang telah membentuk tim gabungan untuk menyelamatkan korban yang tertimbun. "Ada tim dari Freeport dengan peralatan canggih untuk menyelamatkan korban setelah kejadian. Apalagi kami hanya berwenang untuk menjaga kemanan dan ketertiban di lokasi tambang," ujarnya.
Musibah tanah longsor di Freeport terjadi pada Jumat, 12 September 2014 sekitar pukul 23.30 WIT. Tanah longsor menyebabkan satu karyawan Freeport meninggal. "Korban meninggal merupakan operator tambang bernama Boby Hermawan. Jenazah telah diantarkan menuju dari Papua ke Jakarta untuk selanjutnya menuju rumah duka di Garut, Jawa Barat," ujar Humas PT Freeport, Daisy Primayanti, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 14 September 2014.
Daisy mengatakan karyawan lainnya yang bekerja dekat Boby, yakni operator Jumbo Drill, Brad Skinner, berhasil menyelamatkan diri dari reruntuhan. "Boby berumur 33 tahun, meninggalkan seorang istri dan anak. Boby merupakan pekerja dari kontraktor Freeport dan telah bekerja di area tambang di Papua sejak tahun 2011," ujarnya.
AMOS SIMANUNGKALIT
Baca juga:
Masuk Poso, 4 WNA Urus Paspor Palsu di Thailand
Asuransi Pertanian, Premi Petani Rp 180 Ribu/Ha
Sosok Penting Si Ahli Kreativitas Louis Vuitton
Berkas Tak Lengkap, Permohohan Emron PPP Tertunda
Tetap Konsisten Berbagi Nasi Bungkus