TEMPO.CO, Sidoarjo - Warga Desa Gempol Sari yang rumahnya terkena dampak jebolnya tanggul lumpur Lapindo menolak diungsikan ke Balai Desa Gempol Sari, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. "Saya mau diungsikan, tapi langsung ke rumahnya Pak Bakrie di Jakarta sana," kata Sulastri, warga Desa Gempol Sari yang rumahnya dimasuki lumpur Lapindo akibat tanggul jebol, Rabu, 9 September 2014.
Lumpur Lapindo yang melimpas dari tanggulnya yang jebol di Desa Gempol Sari memasuki sedikitnya lima rumah pada Rabu, 10 September 2014. Genangan air bercampur lumpur masuk ke rumah dan terus meninggi karena belum ada upaya untuk menghentikan bocornya tanggul yang mengalirkan 30-50 ribu meter kubik lumpur per jam itu.(Baca juga: Tanggul Lumpur Lapindo di Gempol Sari Jebol )
Menurut Sulastri, relokasi ke Balai Desa Gempol Saru bukanlah solusi. Dia menegaskan, satu-satunya solusi adalah PT Minarak Lapindo Jaya membayar ganti rugi kepada semua warga terdampak.
Sulastri khawatir akan jadi tontonan warga sekitar Balai Desa Gempol Sari jika diungsikan ke balai desa setempat.
Yasin, warga yang rumahnya juga terkena lumpur akibat jebolnya tanggul Lapindo, sepakat dengan ide Sulastri.Dia mengatakan, jika mereka mengungsi ke balai desa, tidak mungkin ada yang menanggung kebutuhan mereka. "Terus siapa nanti yang akan menanggung semuanya, termasuk makan dan minum keluarga saya?" ujarnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita lain:
Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
RUU Pilkada, Jokowi Siap Terima Ahok Jadi Sekutu
Gerindra: Ahok Tak Tahu Terima Kasih