TEMPO.CO, Beijing - Warga Indonesia di Beijing, Cina ternyata antusias dengan perkembangan politik Indonesia. Dalam acara temu masyarakat Indonesia dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mereka banyak bertanya tentang perkembangan politik dalam negeri. Salah satunya yang tengah hangat adalah mengenai Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah yang kini menjadi polemik. (Baca: Di Beijing, Surya Paloh Dengungkan Politik Poros)
Audi Ghozalli seorang mahasiswa Indonesia di Beijing mempertanyakan mundurnya Basuki Tjahaja Purnama dari Partai Gerindra. Audi ingin tahu pendapat Surya Paloh terkait mundurnya Ahok-sapaan Basuki-dari partai berlambang Kepala Garuda itu. “Soal Ahok yang mundur, tak etis saya menjawabnya,” kata Surya Paloh. (Baca: Ahok Mundur dari Gerindra, Ini Kata Jokowi )
Adapun Ernst Adhikara Chandra mempertanyakan rencana Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan RUU Pilkada yang isinya adalah pemilihan kepala daerah bakal dilaksanakan melalui mekanisme pemilihan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. “Bagaimana efeknya terhadap dunia bisnis di Indonesia kelak?” ujarnya.
Menjawab Ernst, Surya Paloh mengatakan bahwa semangat yang dibawa partai-partai pengusung Pilkada lewat DPRD saat ini adalah semangat yang ingin cepat RUU itu disahkan. “Seperti ingin memproklamasikan kemerdekaan,” katanya. Padahal kalau semangatnya ingin sesingkat-singkatnya RUU itu disahkan, Surya mengatakan itu hal yang salah.
Menurut dia harus ada kontemplasi perenungan yang dalam mengenai masalah ini. “Seharusnya ada kajian yang mendalam mengenai hasil-hasil positif dari Pilkada langsung selama ini,” ujarnya. Perdebatan saat ini menurut dia sangat menguras energi bangsa. “Sikap NasDem menyayangkan jika RUU Pilkada ini dipaksakan.”
JULI HANTORO (BEIJING)
Berita Terpopuler:
Suryadharma Dikudeta dari Ketua Umum PPP
Ahok: Saya Bukan Kader Gerindra yang Baik
Ahmad Heryawan Takut Buka Jendela Akibat Dikritik
Putri Ayudya Perankan Istri Tjokroaminoto