TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih, Joko Widodo, menghendaki Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tidak terlalu formal mengawalnya seusai resmi dilantik pada 20 Oktober kelak. "Saya jangan dipagari dari rakyat. Saya jangan diisolasi dari rakyat," kata dia saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Ahad, 7 September 2014.
Menurut Jokowi, kawalan Paspampres yang ketat akan membatasi interaksinya dengan rakyat. Padahal, ia menilai interaksi langsung dengan rakyat sangat penting untuk menggali kritik dan masukan ihwal program kerja pemerintahan. "Saya tetap ingin bertemu, berdialog, dan salaman seperti biasa dengan rakyat tanpa dihalang-halangi oleh Paspampres," ujarnya. (Baca: Jokowi Dikawal 37 Paspampres, 7 Mobil, dan 3 Motor)
Jokowi mengaku sudah menyiapkan simulasi dengan Paspamres agar pasukan itu bisa menyesuaikan dengan gaya kepemimpinannya. "Saya yang atur Paspampres, bukan Paspampres yang atur saya. Jangan kebalik-balik," ia menjelaskan. Sehingga, ia berseloroh selama sepekan ini melatih Paspampres menghadapi situasi yang tidak formal dan tanpa persiapan.
"Saya ajak mereka ke pasar, makan ke warung, berkunjung ke waduk, masuk ke kampung-kampung. Dan saya paham kalau Paspampres tidak nyaman dan kaget," katanya sambil tertawa. (Baca: Tetap Blusukan, Jokowi Tolak Diatur Protokol)
Hanya dengan cara itu, Jokowi yakin Paspampres bisa berlatih menyesuaikan gaya kepemimpinannya. "Harus biasa didadak-dadak (diburu-buru tanpa persiapan) seperti itu. Sebab saya yang atur mereka."
RAYMUNDUS RIKANG R.W.
Baca juga:
Ahok Pede Kasus Bank DKI Tak Ganggu Kinerja
Siswa SMP di Sumenep Diadukan Cabuli 8 Anak
Beckham Ingin Berperan bagi Timnas Inggris
Eks Bupati Aru Thedy Tengko Meninggal di Penjara
Sosiolog: Laporan Ridwan Kamil Bisa Jadi Efek Jera