TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Syuro Ikatan Jemaah Ahlul Bait Indonesia-Syiah Jalaluddin Rakhmat mengutuk pemindahan makam Nabi Muhammad SAW. Menurut dia, kaum Syiah, Nahdlatul Ulama, dan beberapa organisasi masyarakat Islam lainnya di Indonesia sangat sensitif dengan isu pemindahan makam Nabi. "Kalau benar dipindahkan, bakal pecah umat Islam," kata Kang Jalal saat dihubungi, Kamis malam, 4 September 2014. (Baca:
Pindahkan Makam Nabi, Saudi Disumpahi Bakal Hancur)
Menurut dia, kaum Syiah merupakan salah satu kelompok Islam yang sangat mencintai situs peradaban Islam dan jejak peninggalan Rasul. Pemimpin tertinggi di Iran yang merupakan petinggi Syiah, Ayatollah Ali Khamenei, tutur Jalal, begitu mencintai Nabi. Jadi, menurut dia, kalau ada yang menghina Nabi, Khamenei merasa tersinggung. (Baca: Makam Nabi Dipindah, FPI Galang Protes Dunia)
"Seperti saat Khamenei memfatwakan mati untuk Salman Rushdie," kata Jalal. Rushdie adalah penulis buku Satanic Verses yang dianggap menghujat Islam. Ia dianggap menghujat Nabi Muhammad saat menerbitkan buku itu tahun 1989. Gara-gara tulisannya, novelis dan penulis esai keturunan India-Inggris itu dijadikan target dalam game "The Stressful Life of Salman Rushdie and Implementation of His Verdict".
Jalal juga geram dengan perusakan makam tokoh Syiah terkemuka, Hujr Ibn Adi, di perbatasan Damaskus, Syria. Ia menganggap penghancur makam Hujr Ibn Adi sama dengan mereka yang ingin memindahkan makam Nabi. "Yakni kaum Wahabi," tuturnya. (Baca: Menteri Agama: Makam Nabi Muhammad Tidak Dipindah)
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Jero Wacik | Polisi Narkoba | ISIS | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Ahok: Tak Suka Sama Saya, Mau Duel? Ayo!
Nama-nama Menteri Jokowi Versi Relawan
Ada SBY dan Nazaruddin di Silsilah Harrier Anas