TEMPO.CO, Banyuwangi - Sejumlah SPBU di Kota Mojokerto masih mengalami habis stok Premium. Ini seperti diungkap seorang penggunanya, Karyadi. "Mulai tadi pagi beberapa pom di Kota Mojokerto kehabisan bensin (Premiun)," katanya.
Faiq, warga lainnya, mengungkapkan pengalamannya yang masih harus antre untuk mendapatkan Premium. "Di Kediri saya bisa antre sampai satu jam di pom," kata dia.
Beberapa mengeluh, antrean berdampak besar. "Saya berangkat tadi pagi dan kebetulan bensin mepet, jadi harus mengisi di pom dan antre lama, sampai sekolah telat," ujar Azza, guru di Kecamatan Ngoro, Mojokerto.
Pasokan maupun pembelian bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Banyuwangi, Jawa Timur, telah normal. SPBU akhirnya bisa menyimpan BBM sebagai stok cadangan per Selasa 2 September 2014. (Baca: SPBU Sempat Tutup di Banyuwangi)
Di SPBU Jalan Brawijaya tak tampak lagi ada antrean kendaraan. Pemilik SPBU tersebut, Abdul Kadir, mengatakan pasokan dari Pertamina telah sesuai dengan permintaan. Pasokan Premium mencapai 16 kiloliter per hari sedangkan solar 24 kiloliter dalam satu pekan. "Sudah normal seperti biasanya," katanya.
Dari 16 KL Premium tersebut, kata Kadir, pihaknya masih bisa menyimpan 5 KL sebagai cadangan. Stok cadangan ini untuk mengantisipasi bila pasokan dari Pertamina terlambat atau mengalami pembatasan seperti per 18 Agustus lalu.
Djunaiyah, pengawas di SPBU Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat, juga mengatakan pasokan Premium sudah sesuai permintaan antara 8 KL hingga 16 KL, sedangkan solar 8 KL. Setiap hari, pihaknya bisa menyimpan 2 KL sebagai cadangan.
Meskipun telah normal, SPBU Kedayunan tetap mewajibkan pengecer untuk membawa surat rekomendasi dari desa bila akan membeli Premium dengan jeriken. "Kalau tak bawa surat kami tetap tolak," kata dia.
IKA NINGTYAS | ISHOMUDDIN
Terpopuler
Isi Pertemuan Jokowi dengan Hatta Rajasa
Mengapa SBY Mustahil Jadi Sekjen PBB
Foto Bugil Jennifer Lawrence Asli
Soal Bocoran Kabinet, Ini Kata Jokowi