TEMPO.CO, Tasikmalaya - Pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, di gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya didemo sekitar 50 orang dari elemen organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan Tasikmalaya, Selasa, 2 September 2014. Mereka ingin bertemu anggota Dewan yang sedang dilantik untuk menyampaikan aspirasi.
Aksi para mahasiswa ini dihadang aparat kepolisian. Polisi tidak mengizinkan mereka masuk menemui anggota Dewan. Sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara mahasiswa dan polisi.
Para mahasiswa kemudian berorasi dan menyampaikan tuntutan di gerbang masuk kompleks Setda dan DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Tuntutan mahasiswa di antaranya tegakkan integritas fungsi DPRD terhadap eksekutif; penyusunan anggaran harus proporsional, akuntabel, dan transparan; pembuatan kebijakan prorakyat; tolak segala bentuk penjajahan lingkungan; dan berantas KKN.
"Kita datang untuk menyambut anggota Dewan yang terhormat. Tapi kenapa dihadang polisi," kata koordinator aksi, Irpan, saat berorasi.
Kepala Bagian Operasional Polres Tasikmalaya Komisaris Temang Nangro menjelaskan saat ini merupakan momen pelantikan anggota Dewan baru. Menghalangi pelantikan termasuk perbuatan melanggar hukum.
Selain itu, kata dia, pihak mahasiswa baru menyampaikan informasi akan melakukan aksi pada Senin malam, 1 September 2014. "Seharusnya, H-3 sebelum aksi sudah beri informasi agar kami kawal. Kami sudah menyampaikan agar aksi ditunda," dia menerangkan.
CANDRA NUGRAHA
Berita lain:
Kasus 'Polisi Narkoba', Kapolri Diminta Mundur
Akhirnya, Florence 'Ratu SPBU' Bebas dari Tahanan
Mengapa SBY Mustahil Jadi Sekjen PBB