TEMPO.CO, Jakarta - Mantan ajudan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, Wahyudi Utomo alias Iwan, menyatakan pernah mengantarkan bingkisan berisi duit untuk Edhie Baskoro Yudhoyono, meskipun ia tak melihat langsung proses pemberian uang tersebut.
"Waktu itu, ada pertemuan di Ciasem, saya di luar. Uang yang saya antar itu sebelumnya saya taruh di kulkas mobil," kata Iwan dalam kesaksiannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jumat, 29 Oktober 2014. (Baca: Mantan Ajudan Curhat Sering Dipukul Nazaruddin)
Bingkisan tersebut diambil Iwan di kantor Permai Group, Mampang, Jakarta Selatan. "Pak Nazar memberikan pada saya di depan lift, dibungkus amplop cokelat," ujar Iwan. Kemudian, bersama Nazaruddin, mereka menuju gedung DPR. Setelah itu, mereka bertolak ke Ciasem, yang diketahui Iwan adalah rumah mantan Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo.
Sesampainya di Ciasem, Nazar meminta Iwan membawakan uang tersebut ke sebuah ruangan di lantai 2. "Di sana, saya melihat ada Pak Ibas, berdua saja dengan Pak Nazar," tuturnya. (Baca: Nazar Sebut Ibas Terima US$ 200 Ribu di DPR)
Iwan mengaku tak melihat dengan mata-kepala sendiri kalau Nazar memberikan uang tersebut pada Ibas. "Namun, saat Pak Nazar keluar, bingkisan tersebut sudah tak ada."
Adapun Edhie Baskoro belum bisa dimintai konfirmasi terkait dengan hal ini. Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Sekretaris Jenderal Demokrat itu berulang kali membantah telah menerima uang dari Nazaruddin. (Baca: Ibas Menjawab Tudingan Terima Duit Hambalang)
Selain Iwan, hari ini majelis hakim mendengarkan kesaksian Direktur Operasional PT Dutasari Citralaras Roni Wijaya; sopir Anas Urbaningrum, Riyadi; mantan ajudan Anas, Fajar Firmansyah; dan Direktur Utama PT Dutasari Citralaras Machfud Suroso untuk terdakwa kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. (Baca: Anas Bantah Terima Uang dari Machfud Suroro)
TIKA PRIMANDARI
Baca juga:
Florence 'Ratu SPBU' Jadi Trending Topic Dunia
Sempat Ditolak Prabowo, Suhardi Malah Dapat Pajero
UGM Akan Beri Sanksi untuk Florence 'Ratu SPBU'
Prabowo Pilih Suhardi karena Kloset Jongkok
Ajukan Konsep Gerindra, Suhardi Ditolak Prabowo