TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Drajad Wibowo mengatakan bahwa partainya tetap solid di Koalisi Merah Putih.
"Oh, tidak, tidak, kalau itu tidak. Kami tidak ada mendekat-mendekat," kata Drajad ketika Tempo menanyakan apakah ada kemungkinan saat ini PAN mendekat ke kubu koalisi PDIP, Jumat, 29 Agustus 2014. Dradjat baru saja melayat almarhum Suhardi, Ketua Umum Gerindra, di kantor Dewan Pimpinan Pusat Gerindra di Ragunan, Jakarta Selatan.
Drajad mengatakan komunikasi antara kader PAN dan PDIP tidak pernah berubah, selalu baik. "Tapi, kalau soal hubungan politik antar-organisasi, itu kan ada mekanisme-mekanismenya, dalam arti PAN punya mekanisme internal, begitu juga PDIP ada mekanisme internal sendiri," katanya.
Tempo sempat menanyakan langkah-langkah gerilya kubu Jokowi-Jusuf Kalla ke PAN agar mendukung di DPR dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015, terutama soal pemangkasan anggaran subsidi bahan bakar minyak. (Baca: Puan Berharap Ada Partai Merapat Pekan Depan)
Drajad menjawab, "Jokowi-JK mendapat mandat dari rakyat untuk memimpin di eksekutif, jadi ya parlemen itu wajib mengawasi, wajib mengkritisi, akan tetapi jangan menghambat. Dalam arti bukan parlemen yang destruktif, tapi parlemen yang menjadi mitra sejajar dari eksekutif. "Itu yang saya rasa akan dibahas," katanya.
Hal senada disampaikan Ketua Bidang Advokasi Partai Amanat Nasional Didi Supriyanto dalam kesempatan yang sama kepada Tempo. (Baca: Posisi Demokrat, Umam: Penyeimbang alias Oposisi) "Kami semua solid, bukan hanya PAN, tetapi juga Golkar, PPP, Demokrat sendiri juga masih solid. Pak SBY sendiri, menurut informasi dari Pak Max Sopacua, Wakil Ketua Umum Demokrat, sudah bersiap untuk berada di luar pemerintahan," kata Didi.
Menurut Didi, PAN tetap solid berada di Koalisi Merah Putih dari pusat sampai daerah. "Sebagai bukti nanti bisa dilihat di DKI sebagai pilot project-nya," ujarnya.
Didi meminta agar PDIP dan Jokowi konsisten dengan rencana awak untuk koalisi kurus, menyusun kabinet dengan orang profesional. "(Tapi) Kalau ditawarkan orang per orang silakan, tapi sikap partai kan lain," kata Didi. (Baca: PPP Mungkin Bertahan di Koalisi Merah Putih)
Didi juga menganggap bahwa PDIP dan Jokowi aneh karena sekarang justru meminta kenaikan harga bahan bakar minyak. "Sementara mereka dulu mati-matian untuk tidak menaikkan harga BBM, masak sekarang dorong-dorong," katanya.
RIDHO JUN PRASETYO
Terpopuler
Ditolak SBY, Jokowi Siap Naikkan Harga BBM
Ibu Wartawan AS Minta ISIS Contoh Nabi Muhammad
Amir Syamsuddin: PP Tentang Remisi Kekeliruan Saya
JK: Kami Siap kalau SBY Ragu Naikkan Harga BBM
Florence 'Ratu SPBU' Jadi Trending Topic Dunia