TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Suhardi juga dikenal sebagai "Profesor Telo" (ketela). Karena kepakarannya soal ketela, Suhardi mendapat penghargaan pelopor pemanfaatan ketela dari Kementerian Pariwisata. (Baca: Suhardi si Profesor Ketela, Menolak Makan Gandum)
Di tingkat internasional, kepakarannya di bidang ketela ini diakui lewat SFRT SEARCA Award for Optimization of Casuarina Equisetifolia sp for Food Security. Penghargaan tersebut didapat Suhardi pada 2007. (Baca: Prabowo Pilih Suhardi karena Kloset Jongkok)
Suhardi pernah mengadakan riset soal ketela. Dia mendapati bahwa kadar kalsium umbi ini jauh melebihi beras. Menurut Suhardi, warga Gunung Kidul, Yogyakarta, yang suka mengkonsumsi ketela cenderung berumur lebih panjang. Punggungnya pun lebih kekar. (Baca: Sempat Ditolak Prabowo, Suhardi Malah Dapat Pajero)
Rektor Universitas Gadjah Mada Praktino menilai Suhardi merupakan pejuang kemandirian pangan. "Beliau menolak makanan impor, terutama gandum," kata dia. Menurut dia, Suhardi lebih memilih untuk mentradisikan bahan makanan lokal seperti ketela dan beras. (Baca: UGM Beri Penghormatan Terakhir untuk Suhardi)
Suhardi meninggal pada Kamis, 28 Agustus 2014 pukul 21.44 di Rumah Sakit Pusat Pertamina karena penyakit kanker tenggorokan yang menyebar hingga ke paru-paru. Jenazah akan dimakamkan di Yogyakarta dan sedang disemayamkan di DPP Partai Gerindra. Upacara pelepasan bakal dipimpin oleh Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto. (Baca: Suhardi Pernah Mendirikan Partai Selain Gerindra)
TRI SUSANTO | Berbagai Sumber
Terpopuler
Ditolak SBY, Jokowi Siap Naikkan Harga BBM
Ibu Wartawan AS Minta ISIS Contoh Nabi Muhammad
Amir Syamsuddin: PP Tentang Remisi Kekeliruan Saya
JK: Kami Siap kalau SBY Ragu Naikkan Harga BBM
Florence 'Ratu SPBU' Jadi Trending Topic Dunia