TEMPO.CO, Jakarta - Almarhum Suhardi merupakan salah satu satu pendiri Partai Gerakan Indonesia Raya. Dia menggagas partai itu bersama Fadli Zon dan Ahmad Muzani. (Baca: Jenazah Suhardi Dibawa ke Jogja Pagi Ini)
Pada 2006, Suhardi menemui Prabowo Subianto untuk menawarkan konsep anggaran dasar, penganggaran, dan lambang partai. Kala itu, nama partai yang diusulkan oleh Dekan Fakultas Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada itu adalah Partai Indonesia Raya. (Baca: Rachel Maryam Anggap Suhardi Ayah Sendiri)
Namun, Prabowo tak melirik konsep tersebut. "Pak Prabowo ingin partai yang nasionalis," ujar Suhardi ketika diwawancara Tempo, Juli lalu. (Baca: Fadli Zon: Suhardi 27 Tahun Tak ke Rumah Sakit)
Menurut Suhardi, Prabowo menolak idenya karena mengira konsep partai yang disodorkan Suhardi hanya berfokus pada sektor pertanian. Apalagi, saat itu Prabowo masih menjadi anggota Dewan Penasihat Partai Golkar.
Berikutnya, Prabowo malah melamar Suhardi jadi ketua umum...
Setelah hampir dua tahun diabaikan, tawaran mendirikan partai muncul lagi dari Fadli Zon dan Ahmad Muzani pada akhir 2007. Kemudian, Prabowo, Fadli, dan Hashim melakukan pertemuan di Thailand untuk membahas lahirnya Partai Gerindra. Hadir pula Widjono Hardjanto, rekan bisnis dan karib Prabowo, serta Muchdi Purwoprandjono, kolega Prabowo semasa bertugas di Komando Pasukan Khusus atau Kopassus. (Baca: Ketua Umum Gerindra Koma di RSPP)
Meski setuju pendirian Gerindra, Prabowo lebih banyak menyokong dari balik layar. Selama proses menyiapkan pendirian dan pendaftaran partai, nama Prabowo tak boleh dimunculkan lantaran pada saat itu ia belum mundur dari Golkar. Karena alasan inilah nama Prabowo dan Hashim tidak tercantum dalam akta pendirian partai dan baru tercatat bergabung dengan Gerindra pada Juli 2008 meski deklarasi telah digelar lima bulan sebelumnya. (Baca: Suhardi Disebut Lewati Masa Kritis)
Sebelum pertemuan tersebut, Prabowo telah lebih dulu melamar Suhardi sebagai ketua umum partai baru ini. Lamaran tersebut disambut hangat sang Guru Besar Universitas Gadjah Mada. Maka, jadilah Suhardi Ketua Umum Gerindra.
Suhardi meninggal Kamis, 28 Agustus 2014 pukul 21.44 di Rumah Sakit Pusat Pertamina karena kanker tenggorokan yang menyebar hingga ke paru-paru. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Saat ini, jenazah disemayamkan di DPP Partai Gerindra, Ragunan, dan akan diberangkatkan ke Yogyakarta pukul 08.00 pagi.
Majalah TEMPO| TIKA PRIMANDARI
Terpopuler
Ditolak SBY, Jokowi Siap Naikkan Harga BBM
Pelat Nomor Lamborghini Lulung Tak Terdaftar
Jokowi Diuntungkan Jika SBY Naikkan BBM
Ibu Wartawan AS Minta ISIS Contoh Nabi Muhammad
Ahok: Tak Pakai Wakil Tak Masalah