TEMPO.CO, Malang - Langkanya suplai solar di sejumlah daerah tak hanya mengganggu angkutan umum. Di Malang, jadwal pengadilan pun terganggu lantaran mobil tahanan sempat kehabisan solar sehingga tak bisa dioperasikan. (Baca: Beli BBM Bersubsidi, Pengendara Antre Empat Jam)
Akibatnya, sejumlah tahanan yang seharusnya mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Kepanjen, Malang, tertunda jadwalnya. Jadwal persidangan yang semestinya dilakukan pada Senin lalu pun diubah. (Baca: Harga BBM Naik, Inflasi Melonjak 1 Persen)
"Ya, semua (persidangan) sempat dibatalkan pada Senin dan baru bisa disidangkan mulai Selasa siang setelah mobil tahanan terisi solar di pompa bensin. Itu pun petugas kami harus keliling ke sejumlah SPBU," kata Usman, Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Kepanjen, Kamis, 28 Agustus 2014.
Ia mengatakan pembelian solar sebenarnya sudah dijadwalkan. Biasanya solar dibeli untuk keperluan beberapa hari. Namun, saat jadwal pembelian solar, stok solar dan bensin di sejumlah pompa bensin tak ada.
Ketua Himpunan Pengusaha Swasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Malang Teuku Rizal Pahlevi mengatakan berkurangnya pasokan bahan bakar disebabkan pemangkasan kuota solar dan Premium sebanyak 20 persen.
Sebelum kuota dipangkas, jumlah konsumsi Premium dan solar bersubsidi di Malang Raya masing-masing 1.000 dan 300 kiloliter per hari.
ABDI PURMONO
Terpopuler:
Prabowo: Kalian Berkhianat? Dapat Apa dari Jokowi?
Ada Ketegangan Selama Prabowo Menonton Putusan MK
Hatta ke Prabowo: Mau Sampai Kapan Begini Terus?
Prabowo Ditemani Tokoh Ini Saat Putusan MK
Disebut Gila Jabatan, Ahok Mengaku Gila Betulan