TEMPO.CO, Blitar - Aparat Kepolisian Resor Kota Blitar, Jawa Timur, menangkap Suwardi, 36 tahun, warga Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Blitar. Suwardi yang sehari-hari bekerja sebagai pelatih renang itu diduga melakukan sodomi terhadap delapan siswanya. “Saat ini dia masih dimintai keterangan,” kata Wakil Kepala Polresta Blitar Komisaris Hendrik Puryono Hendrik, Selasa, 26 Agustus 2014.
Menurut Hendrik, Suwardi ditangkap setelah polisi menerima laporan dari orang tua seorang korban, MA, 9 tahun, yang tak lain murid renang Suwardi. (Baca: Tiap Bulan, 100 Anak Alami Kekerasan Seksual.) MA yang ketakutan setelah disodomi Suwardi melaporkan perbuatan itu kepada orang tuanya. Selanjutnya mereka mengadu ke polisi yang langsung melakukan penangkapan terhadap Suwardi, yang bertetangga dengan MA.
Kepada petugas, Suwardi mengakui perbuatan yang dituduhkan orang tua MA. Tak hanya itu, dia juga mengakui melakukan hal serupa terhadap tujuh bocah lainnya, yang juga merupakan siswa renangnya. Semua bocah tersebut adalah siswa sekolah dasar. (Baca: Bocah Terduga Korban Sodomi Guru Ngaji Bertambah)
Dalam pemeriksaan polisi, Suwardi menjelaskan perbuatan itu dilakukan saat latihan renang sedang berlangsung. Dia mengaku terangsang ketika melihat tubuh anak didiknya yang tanpa pakaian berada di dalam air. Dia pun langsung menyodominya. “Saya lakukan di kolam renang,” ujarnya.
Saat ini polisi masih mengembangkan pemeriksaan terhadap Suwardi. Polisi juga mencari korban lain yang belum berani melapor. Sebab, meski pelaku mengaku telah menyodomi delapan anak, hanya satu korban yang secara resmi melapor. (Baca: Remaja Pelaku Mutilasi Bocah di Riau Diadili)
Polisi menduga Suwardi telah lama melakukan perbuatannya. Namun para korban tidak berani mengadukannya ke polisi. Profesinya sebagai pelatih renang memungkinkan Suwardi, yang diduga mengidap kelainan seksual, menyalurkan hasrat biologisnya kepada anak didiknya.
HARI TRI WASONO
Baca juga:
PKB Rekomendasikan Green Book ke Jokowi-Kalla
Komnas HAM Panggil Paksa Kivlan Zen
Anas: Kebohongan Nazar Terstruktur, Sistematis, dan Masif
Golkar Terancam Ditinggal Koalisi Pendukung Jokowi