Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Kabinet Jokowi Versi JK  

image-gnews
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut dua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla menghadiri rapat pleno rekapitulasi hasil perhitungan suara di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Selasa 22 Juli 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut dua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla menghadiri rapat pleno rekapitulasi hasil perhitungan suara di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Selasa 22 Juli 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.COJakarta - Wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla, menyatakan susunan kabinet mendatang tak akan banyak berubah dibandingkan dengan yang sekarang  ada. Menurut Kalla, perubahan yang terlalu banyak pada susunan kabinet Joko Widodo malah akan memakan waku berbulan-bulan untuk menyusun dan menyesuaikannya. Padahal, banyak pekerjaan besar yang harus segera dikerjakan oleh pemerintahan yang akan datang. (Baca: JK Tak Dilibatkan dalam Perampingan Kabinet?)

"Menghabiskan waktu hanya untuk urusan organisasi. Di mana kantornya, siapa dirjennya, siapa direkturnya. Yang sekarang ini toh sudah berjalan," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di kediamannya di Jakarta, Kamis, 21 Agutus 2014.

Menurut JK, ide merampingkan kabinet dianggap tak tepat. Ia menganggap perampingan itu sebenarnya tidak akan membuat negara menjadi hemat. Penyebabnya, toh, pegawai negeri sipil tak bisa dipecat jika seandainya pemerintah mempunyai rencana perampingan kabinet dan organisasi di bawahnya.

Ide merampingkan kabinet itu, kata Kalla, sebenarnya mengacu pada komposisi kabinet di negara-negara kecil seperti Malaysia dan Singapura, yang jumlah penduduk dan luas wilayahnya lebih kecil dibanding Indonesia. Negara-negara itu jumlah kementeriannya hanya sekitar 20-an. (Baca: Jokowi Mungkin Bikin 27 Kementerian)

Namun, kabinet yang ramping dinilai tak cocok diterapkan di Indonesia karena jumlah penduduk dan luas wilayahnya yang terlalu besar. "Ukuran 34 (menteri) itu, bukan ukuran yang besar jika dibandingkan dengan jumlah penduduk dan luasnya Indonesia," kata dia.

Kalla juga tak sependapat dengan wacana menggabungkan kembali Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan seperti dulu. Kata dia, ide penggabungan dua kementerian itu sebenarnya meniru Jepang. (Baca: Jokowi Pertimbangkan Kabinet Ramping)

Menurut dia, Jepang menggabung dua kementerian itu karena memang negara itu mayoritas pendapatan negaranya dihasilkan dari sektor industri. Sebaliknya, Kalla menjelaskan, pendapatan Indonesia dari sektor industri dinilai masih kecil. Pendapatan negara paling besar masih dihasilkan dari sektor perdagangan mineral. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jepang itu 90 persen ekspor hasil industri. Jadi, wajar kalau industri dan perdagangan digabungkan. Tapi, industri Indonesia yang diekspor hanya 25 persen. Yang besar justru perdagangan mineral dan pertanian," kata dia. (Baca: Jokowi Mungkin AKan Hapus Posisi Wakil Menteri)

Oleh karena itu, saat menjadi wakil presiden di kabinet yang dipimpin SBY pada 2004-2009, Kalla memisahkan dua kementerian itu. Tujuannya agar sektor industri menjadi perhatian.

Lagipula, menggabungkan antara industri dengan perdagangan dinilai semakin susah untuk dikelola. "Jika kementerian semakin besar, makin susah diatur. Saya pernah menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Saya punya tujuh ribu anak buah. Bagaimana saya memimpin?" tanya Kalla.

AMIR TEJO

Terpopuler:

Kiai Pro-Prabowo: Jika Tidak PSU, MK Cacat
Putusan MK, 100 Ribu Pendukung Prabowo Geruduk MK

Pencoblosan Ulang Tak Ubah Kemenangan Jokowi-JK

Perlakuan ISIS ke Perempuan dan Anak-anak Yazidi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahfud MD sampai Anies Baswedan Sederet Alumni HMI Terjun ke Dunia Politik

21 jam lalu

Anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Akbar Tandjung, Mahfud MD dan Anies Baswedan dalam Pelantikan Majelis Nasional KAHMI periode 2012-2017 di Jakarta, Selasa (5/2). Acara pelantikan sendiri mengambil tema Memenangkan Masa Depan Indonesia dengan Mahfud MD sebagai ketua Presidium. TEMPO/Seto Wardhana
Mahfud MD sampai Anies Baswedan Sederet Alumni HMI Terjun ke Dunia Politik

HMI organisasi mahasiswa yang didirikan Lafran Pane pada 5 Februari 1947. Mahfud MD hingga Anies Baswedan, alumni HMI di dunia politik.


Cerita Ganjar Bertemu dengan Boediono dan Romo Magnis, Diberi Wejangan Pengembangan Ekonomi hingga..

7 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) bertemu dengan Wakil Presiden ke-11 Boediono (kanan) di kediaman Boediono di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 24 November 2023. Ganjar menyebut pertemuan itu bukan untuk menggalang dukungan, tetapi belajar kepada Boediono tentang pengelolaan sumber daya manusia (SDM), kepemimpinan, kondisi dunia yang berubah, dan program yang bisa dijalankan.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Cerita Ganjar Bertemu dengan Boediono dan Romo Magnis, Diberi Wejangan Pengembangan Ekonomi hingga..

Ganjar Pranowo pada hari ini bertemu dengan mantan Wakil Presiden Boediono dan Romo Magnis. Apa saja yang dibicarakan?


Bertemu Jusuf Kalla, Ganjar Pranowo: Rasanya Pilihannya Akan Beda

12 hari lalu

Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya saat menghadiri diskusi interaktif Capres 2024 di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu 18 November 2023. Diskusi yang digelar melalui sarasehan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM) tersebut untuk mendengarkan gagasan para capres tentang demokrasi dan ekonomi yang dihadiri oleh Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, sementara Prabowo Subianto berhalangan hadir.  ANTARA FOTO/Arnas Padda
Bertemu Jusuf Kalla, Ganjar Pranowo: Rasanya Pilihannya Akan Beda

Calon presiden Ganjar Pranowo mengatakan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan berbeda pilihan dengan dirinya di Pilpres 2024.


Ditemani Arsjad Rasjid, Ganjar Pranowo Kunjungi Rumah Jusuf Kalla

12 hari lalu

 Calon presiden Ganjar Pranowo menyambangi rumah mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan pada Ahad, 19 November 2023. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Ditemani Arsjad Rasjid, Ganjar Pranowo Kunjungi Rumah Jusuf Kalla

Ganjar Pranowo ditemani Arsjad Rasjid menyambangi rumah Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) di Jalan Brawijaya, Jaksel.


Sudirman Said Pastikan Jusuf Kalla Tak Masuk Timnas AMIN, Ini Alasannya

15 hari lalu

Calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (ketiga kiri) dan Muhaimin Iskandar (ketiga kanan) berfoto bersama Kapten Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Muhammad Syaugi Alaydrus (kedua kiri), Wakil Kapten Sudirman Said (kedua kanan), Bendahara Gede Widiade (kanan), Sekjen Novita Dewi (kiri) saat deklarasi susunan tim kampanye di Jalan Diponegoro Nomor 10, Jakarta, Selasa 14 November 2023. Koalisi Perubahan mengumumkan susunan tim kampanye yang akan membantu pemenangan pasangan calon presiden Anies Baswedan dan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Sudirman Said Pastikan Jusuf Kalla Tak Masuk Timnas AMIN, Ini Alasannya

Jusuf Kalla alias JK sebelumnya disebut bakal masuk dalam jajaran petinggi Timnas AMIN.


Jusuf Kalla Wanti-wanti soal Stabilitas Politik dan Ekonomi: Demokrasi Hilang kalau Dua Krisis Terjadi Bersamaan

15 hari lalu

Mantan Wapres Jusuf Kalla saat melakukan wawancara khusus dengan Tempo di kediamannya yang berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Februari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Jusuf Kalla Wanti-wanti soal Stabilitas Politik dan Ekonomi: Demokrasi Hilang kalau Dua Krisis Terjadi Bersamaan

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menggarisbawahi pentingnya upaya pemerintah menjaga stabilitas politik dan ekonomi.


Sudirman Said Tepis Dapat Banyak Penolakan Tokoh untuk Gabung Timnas AMIN: Mereka Bekerja di Balik Layar

15 hari lalu

Bacapres Anies Baswedan membawa Kapten Timnas AMIN Muhammad Syaugi Alaydrus   dan Wakil Kapten Timnas AMIN Sudirman Said bertemu Ketua Umum Nasdem Surya Paloh di DPP Nasdem, Jakarta Pusat, Rabu, 15 November 2023.
Sudirman Said Tepis Dapat Banyak Penolakan Tokoh untuk Gabung Timnas AMIN: Mereka Bekerja di Balik Layar

"Kalau saya boleh rumuskan dalam satu kalimat memang kita lebih menantang dalam mengundang tokoh-tokoh," kata Sudirman Said.


Saat Jusuf Kalla Sebut Khofifah Didatangi Semua Kubu untuk Jadi Cawapres tapi Menolak

16 hari lalu

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla saat memberikan keynote speech dalam Seminar Anak Muda untuk Politik di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023. Seminar yang dihadiri mahasiswa dari berbagai universitas ini menghadirkan sejumlah pembicara dengan materi perpolitikan kepada pemuda pemudi di Indonesia. TEMPO/M Taufan Rengganis
Saat Jusuf Kalla Sebut Khofifah Didatangi Semua Kubu untuk Jadi Cawapres tapi Menolak

Jusuf Kalla mengatakan ada satu orang yang didatangi semua calon presiden untuk berpasangan tapi tidak mau. Orang itu adalah Khofifah.


Sosok Erwin Aksa, Keponakan Jusuf Kalla yang Isi Posisi Wakil Ketua TKN Prabowo - Gibran

23 hari lalu

Erwin Aksa. ANTARA/ Dhoni Setiawan
Sosok Erwin Aksa, Keponakan Jusuf Kalla yang Isi Posisi Wakil Ketua TKN Prabowo - Gibran

Erwin Aksa Mahmud atau yang lebih dikenal sebagai Erwin Aksa adalah seorang pengusaha dan politikus asal Makassar


Pesan Anies Baswedan, Menlu Retno Marsudi, Puan Maharani, Jusuf Kalla dan Din Syamsudin dalam Aksi Bela Palestina

25 hari lalu

Bacawapres Anies Baswedan bersama sejumlah tokoh melakukan orasi saat Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina melakukan aksi damai di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu, 5 November 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pesan Anies Baswedan, Menlu Retno Marsudi, Puan Maharani, Jusuf Kalla dan Din Syamsudin dalam Aksi Bela Palestina

Anies Baswedan serukan Free Palestine, berikut orasi Puan Maharani, Menlu Retno Marsudi, Jusuf Kalla, Din Syamsudin saat Aksi Bela Palestina kemarin.