TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai mengatakan Jakarta, Solo, dan Poso adalah daerah yang paling banyak mempunyai anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). “Saya tidak tahu angka pastinya, tapi tiga daerah itu punya pengikut ISIS paling banyak,” ujar Ansyaad saat dihubungi Tempo, Senin, 18 Agustus 2014. (Baca: Mengapa ISIS Lebih Hebat daripada Al-Qaeda?)
Ansyaad menyebutkan, secara keseluruhan, persebaran ISIS di Indonesia antara lain di Ciputat, Jakarta Selatan, Bekasi, Solo, Jawa Tengah, Bima, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Medan, dan Bengkulu. Persebaran ini, tutur dia, tak jauh berbeda dengan berpencarnya para tersangka kasus terorisme di Indonesia. (Baca: Kemenlu Siap Membantu Memerangi ISIS)
Di tempat asalnya di Irak dan Suriah, ISIS telah menguasai sejumlah besar wilayah seluas Inggris. Menurut Gregory Gause, profesor ilmu politik dari University of Vermont, Amerika Serikat, terdapat 6 juta jiwa yang berdiam di wilayah yang diklaim sebagai khilafah (negara Islam) tersebut. (Baca: Wilayah Kekuasaan ISIS Sudah Seluas Inggris)
Di Indonesia, kata Ansyaad, terdapat dugaan keterlibatan sejumlah teroris dengan ISIS. Salah satu yang sudah ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror adalah Abu Fida, yang diduga terlibat dalam aksi teror bom Bali II. Fida ditangkap pada Kamis, 14 Agustus 2014, di Surabaya. Menurut Kepala Densus 88 Ibnu Suhendra, Fida berperan sebagai penceramah dalam beberapa pengajian terkait dengan ISIS. (Baca: Abu Fida, Terduga Anggota ISIS Surabaya)
ROBBY IRFANY
Berita Terpopuler:
Cara Kristiani Tangkal ISIS di Media Sosial
Amerika Diguncang Kerusuhan Berbau Rasis
Para Koruptor Pesta Remisi
Jokowi Emoh Hidup di Menara Gading