TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, dari asumsi RAPBN 2015, pos anggaran yang paling berat adalah subsidi yang terlalu besar. "Subsidi terlalu besar. Banyak tempat-tempat yang bisa diefisienkan," kata dia selepas upacara Hari Kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka, Ahad, 17 Agustus 2014. (Baca: Tim Transisi Kaji Penghematan APBN 2015)
Menurut Jokowi, pemerintahannya nanti harus membuat RAPBN lebih efisien sehingga ada ruang fiskal yang cukup bagi program-program yang akan dikerjakan. "Membuat pos-pos lebih efisien. Itu yang harus dikerjakan sehingga ada ruang fiskal yang lebih besar, lebih luas," kata dia. (Baca: Jokowi Dinilai Tersandera APBN 2015)
Jokowi mencontohkan, untuk membuat ruang fiskal lebih besar, konsumsi bahan bakar minyak bisa dialihkan ke batu bara atau gas. "Ini bisa mengefisienkan Rp 60-70 triliun," kata dia. Jokowi juga berharap anggaran pembangunan makin ditingkatkan. "Jadi bukan biaya-biaya rutin yang diperbesar," kata dia. (Baca: Optimalkan APBN, Jokowi Akan Terapkan E-Budgeting)
Hari ini, Jokowi mengikuti upacara di Istana Negara, Jakarta. Jokowi mengikuti upacara dengan didampingi istrinya, Iriana Widodo. Selepas upacara, Jokowi dan Iriana langsung meninggalkan Istana dan menuju kediamannya di Jalan Sawo. Siang hari, Jokowi dijadwalkan mengunjungi Waduk Pluit untuk merayakan Hari Kemerdekaan. (Baca: SBY Batal Ajak Jokowi Lapor APBN 2015 di DPR)
Sebelum ke Istana, Jokowi melakukan upacara di Lapangan Monas sisi selatan. Dalam upacara tersebut, Jokowi menjadi inspektur upacara. Adapun peserta upacara tersebut adalah pegawai negeri Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, TNI, Polri, serta perwakilan pelajar dan pedagang kaki lima.
ANANDA TERESIA
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Kubu Prabowo: Masih Cukup Waktu untuk Pemilu Lagi
Tim Transisi: Gerak Jokowi Terkunci RAPBN 2015
Seumur Hidup Michael Owen Cuma Nonton 5 Film