TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Da'i Bachtiar mengatakan pernah memberi masukan kepada presiden terpilih, Joko Widodo, agar menjadikan Papua sebagai salah satu lumbung suara dalam pemilihan presiden 2014.
"Saat pileg kemarin, saya yakinkan Jokowi tak perlu takut untuk merebut suara penduduk Papua," ujar Da'i Bachtiar dalam diskusi publik mengenai kesiapan keamanan nasional menghadapi pasar bebas ASEAN di Senayan, Jakarta Selatan, Kamis, 14 Agustus 2014.
Da'i menuturkan Jokowi pada awalnya melihat Papua sebagai wilayah dengan potensi kerusuhan tinggi. Jokowi menyebutnya sebagai killing ground. Namun Da'i berhasil meyakinkan Jokowi bahwa masyarakat Papua mampu diikutsertakan dalam pesta demokrasi terbesar tahun ini tanpa adanya bentrok.
"Dan hal ini terbukti. Pemilu di Papua dapat berjalan baik, bahkan Jokowi unggul di sana," katanya. (Baca: Saksi Jokowi Bantah Ada Isu Papua Merdeka)
Menurut Da'i, permasalahan yang ada di wilayah Indonesia timur itu seperti api dalam sekam. Banyak masalah mengenai hak sipil warga yang belum terselesaikan. Karena itu, Da'i berharap Jokowi mampu merangkul warga Papua agar bersama-sama mau menjaga perdamaian dan membantu program kerja pemerintahannya.
"Masyarakat Papua kini yakin bahwa Jokowi mampu membuat perubahan baik bagi mereka," ujar Da'i. (Baca: Bawaslu Papua Mohon DKPP Pecat KPU Dogiyai)
Hal ini terbukti dengan hasil pemilu presiden lalu. Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, unggul jauh dalam hasil rekapitulasi hitung suara di Provinsi Papua. Jokowi-JK memperoleh 2.026.735 suara, sedangkan Prabowo-Hatta meraup 769.132 suara.
Adapun total suara sah di Provinsi Papua sebanyak 2.813.889 dan suara tidak sah sebanyak 19.356. Dari hasil rekapitulasi ini, KPU Papua mencatat ada dua distrik di Kabupaten Dogiyai yang jumlah suaranya ditiadakan karena terbukti ada kecurangan di sana.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Terpopuler:
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan
Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi
Ketua MK Ancam Pidanakan Saksi-saksi Palsu
Mau Ganti Dirut PLN, Dahlan Iskan Ditentang Wapres