TEMPO.CO, Bima - Seorang pendukung kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) bernama Burhan mengklaim sekitar 200 warga Bima, Nusa Tenggara Barat, telah berbaiat ke ISIS.
Burhan yang ikut berbaiat ke ISIS bersama ratusan warga Bima mengatakan pembaiatan dilakukan di Masjid Istiqomah, Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. "Waktu itu saya juga ikut. Setelah saya sadar bahwa itu dilakukan oleh ISIS, saya mundur," katanya kepada Tempo, Sabtu, 9 Agustus 2014. (Baca: Tangkap Aktivis ISIS, Densus Sita 21 Peluru)
Deklarasi Ansharul Khilafah Kota Bima berasal dari berbagai daerah. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga terlihat menghadiri deklarasi dan sosialisasi Ansharul Khilafah. "Saya tak bisa mendeteksi dari mana. Bisa saja umat NU, Muhammadiyah, JAT juga hadir di sini," kata Ketua Brigade Masjid Kota Bima ini.
Pembaiatan itu dilakukan satu jam setelah salat pada hari Jumat, 20 Juli 2014. Mendadak puluhan orang berkumpul di masjid menyiapkan sound system. Burhan mengaku tidak mengenal satu per satu anggota jemaah yang hadir. Kegiatan tersebut, ujar dia, merupakan spontanitas. "Saya yang tiduran, akhirnya terbangun untuk ikutan juga mengucapkan kalimat syahadat dan mengatakan bergabung sebagai berjuang untuk khilafah," ujar Burhan. (Baca: Polisi Akan Bekukan Aset Para Penyebar ISIS)
Masjid tua tempat pembaiatan itu berada di permukiman padat penduduk itu. Masjid teraliri listrik dengan baik dan mendapatkan hibah listrik dari Wali Kota Bima Qurais Abidin. Kemudian para anggota jemaah duduk bersila, menyimak penjelasan para ustad yang diundang dalam deklarasi tersebut.
Ustad Muhamad Jedon dan Ustad Lahmudin menjelaskan soal Daulah Khilafah Islamiyah. Namun penjelasan tersebut diucapkan tanpa pengeras suara, sehingga jemaah yang berada di bagian belakang harus menyimak dengan seksama. (Baca: Bahas ISIS, DK PBB Gelar Sidang Darurat)
Mengakhiri deklarasi, para anggota jemaah diminta berdiri untuk dibaiat menyatakan setia kepada amir Daulah Khilafah Islamiyah, Syeik Abu Bakar al-Baghdadi. Serempak mereka mengucapkan kalimat sumpah setia dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia.
Seusai deklarasi, mereka membagikan stiker menyerupai bendera ISIS. Kemudian mereka langsung membubarkan diri, mengendarai sepeda motor dan menumpang mobil, untuk kembali ke rumah masing-masing.
AKHYAR M. NUR
Baca juga:
MK Izinkan KPU Buka Kotak Suara
Dua Jurnalis Prancis di Papua Jadi Tersangka
Mobil Logistik Massa Prabowo Hampir Diderek Polisi
Dugaan Derita Bipolar, Keluarga Marshanda Bungkam