TEMPO.CO, Padang - Kematian massal menimpa ikan mas di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Jumlahnya ikan yang mati banyak, mencapai 50 ton. Ikan-ikan ini berasal dari keramba milik para peternak ikan setempat.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Agam Ermanto mengatakan petugas mendapat laporan kematian massal tersebut pada Selasa pagi, 5 Agustus 2014. "Diduga karena pengaruh suhu dan pembalikan arus, sehingga ikan kekurangan oksigen," ujarnya, Kamis, 7 Agustus 2014. Kasus serupa terjadi pada Maret lalu.
Ermanto menampik dugaan adanya wabah penyakit. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, dia melanjutkan, ikan tidak terjangkit penyaki kohi herpes virus (KGV).
Ermanto mengatakan ikan-ikan yang mati tersebut berasal dari 30 keramba dengan ukuran masing-masing 5 x 5 meter yang berlokasi di Jorong Batu Anjing, Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Agam. Petugas mendapati tiap-tiap keramba berisi sampai 10 ribu ekor ikan, jauh melebihi anjuran Dinas, yaitu maksimal 2.000 ekor. "Makanya kekurangan oksigen," katanya.
Ikan mas memiliki berat rata-rata setengah kilogram, tapi ada juga yang mencapai 3 kilogram. "Seharusnya dalam waktu dekat bisa dipanen," ujarnya. Dia memperkirakan kerugian akibat kehilangan 50 ton ikan budidaya tersebut mencapai Rp 1,1 miliar.
Baca Juga:
Penyuluh Pembudidaya Perikanan Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam Asrul Deni Putra mengatakan para pemilik langsung membawa ikan-ikan mati tersebut ke pasar tradisional untuk dijual murah, antara Rp 2.000 dan Rp 5.000 per kilogram. "Seharusnya, ikan dengan berat segitu bisa dijual dengan harga Rp 22 ribu," ujarnya. Sebagian ikan yang selamat dikirim ke Pekanbaru. Dinas Kelautan dan Perikanan Agam menyatakan ikan-ikan tersebut aman untuk dikonsumsi. (Lihat foto keindahan Danau Maninjau di sini)
ANDRI EL FARUQI
Berita Terpopuler:
Massa Prabowo Bentrok dengan Polisi di KPU Jatim
Hakim Wahiduddin Koreksi Gugatan Prabowo-Hatta
Ahok Curiga, Belum Ada Pejabat DKI yang Dipecat
Migrant Care Laporkan Enam Anggota DPR Pemilik PJTKI