TEMPO.CO, Tangerang - 50 anggota DPRD Kabupaten Tangerang periode 2014-2019 akan dilantik Kamis, 7 Agustus 2014. Berdasarkan data KPU Kabupaten Tangerang, sebagian besar anggota DPRD berasal dari kalangan pengusaha atau wiraswasta. "Sebanyak 26 orang di antaranya dari kalangan wiraswasta," kata Sekretaris KPU Kabupaten Tangerang Ahmad Hafiz, Rabu, 6 Agustus 2014.
Selain kalangan wiraswasta, ujar Hafid, komposisi lainnya diisi oleh 6 mantan kepala desa, 2 guru swasta, dan 2 pegawai swasta. Sedangkan 14 lainnya adalah anggota lama alias inkumben.
Berdasarkan data KPU Kabupaten Tangerang, 37 dari 50 atau 74 persen kursi parlemen daerah diduduki orang baru." Sebagian besar diisi orang baru," tutur Hafiz.
Saat pemilihan legislatif, kata Hamid, banyak juga anggota DPRD Kabupaten Tangerang yang kembali mencalonkan diri. Namun upaya mereka merebut hati pemilih kandas dan kalah oleh orang-orang baru. Selera pemilih sekarang memang berbeda dari pemilu legislatif sebelumnya," ujarnya.
Hafid berharap komposisi baru ini menjadi sebuah penyegaran dalam kinerja parlemen daerah dalam menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. "Ini sebuah penyegaran."
Hasil final perhitungan suara pemilu legislatif 2014 di Kabupaten Tangerang dikuasai oleh Partai Golongan Karya yang unggul hampir di enam daerah pemilihan dengan memperoleh suara sebanyak 223.192. Sedangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berada di urutan kedua dengan 217.575 suara. Unggul dalam perolehan suara membuat kedua partai tersebut masing-masing memperoleh tujuh kursi. "Lima wajah baru, dua wajah lama," ujar Ketua DPC PDIP Kabupaten Tangerang Muhlis.
Adapun anggota inkumben yang kembali duduk di DPRD Kabupaten Tangerang adalah Barhum dan Akhmaludin Nugraha dari PDIP; Mohamad Romli, Sumardi dan Bahrudin (Golkar); Syarifullah (Partai Keadilan Sejahtera); Dedi Sutardi, Napsin, dan Aditiya Wijaya (Partai Demokrat); Nazil Fikri (Partai Persatuan Pembangunan); R. Dahyat Tunggara (Partai Bulan Bintang); serta Permas Karno dan Dames Taufik (Partai Hati Nurani Rakyat).
JONIANSYAH
Baca juga:
Di Gaza, Warga Kuburkan Jasad di Kulkas
ISIS Kuasai Kota Pertama di Libanon
Ini Dampaknya Jika Status Kewarganegaraan Dicabut
Rugi Rp 200 M per Tahun, DKI Gunakan Parkir Meter