TEMPO.CO, Pemalang - Arus balik pemudik dari Jawa Timur dan Jawa Tengah menuju Jawa Barat dan Jakarta mulai megeliat sejak Rabu malam, 30 Juli 2014. Kendati demikian, Jembatan Comal sisi utara di jalur Pantai Utara wilayah Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, tetap dibuka untuk kendaraan dari dua arah, barat (Jakarta-Semarang) dan timur (Semarang-Jakarta).
Akibatnya, kemacetan tidak terelakkan. Dari pantauan Tempo sejak semalam, antrean kendaraan dari timur mengular hingga 6 kilometer, dari mulut Jembatan Comal hingga gapura Selamat Jalan Kabupaten Pekalongan. Dari barat, panjang antrean kendaraan mencapai 4 kilometer, dari mulut Jembatan Comal hingga wilayah Kecamatan Petarukan. (Baca juga: Strategi Ini Disiapkan Kemenhub pada Mudik 2015)
Upaya pengalihan kendaraan melalui jalur alternatif hanya tampak di simpang tiga Comal--sekitar 1 kilometer di timur Jembatan Comal. Namun hanya sebagian kecil mobil yang bersedia melewati jalur alternatif yang memutar hingga belasan kilometer itu. Di sebelah barat Jembatan Comal, tidak terlihat adanya pengalihan kendaraan melalui jalur-jalur alternatif.
Walhasil, kendaraan dari barat yang didominasi bus besar harus bersabar, melaju dengan kecepatan sekitar 10 kilometer per jam. Untuk menembus macet sepanjang 6 kilometer di timur Jembatan Comal, pengendara sepeda motor membutuhkan waktu satu jam, meski sudah melaju zig-zag dan saling serobot jalan dengan mobil pribadi. (Baca juga: Lebaran, Jalan Tol Jagorawi Arah Puncak Padat)
Bahu jalan yang sempit dan berlumpur setelah diguyur hujan deras selama sekitar 30 menit semakin menyulitkan pengendara sepeda motor yang sarat barang bawaan dan memboncengkan anak kecil. "Kami tidak mau memaksakan diri," ujar Sriyono, 45 tahun, pemudik dari Klaten, Jawa Tengah, yang hendak kembali ke Bekasi, Jawa Barat.
Bersama istri dan anaknya yang masih balita, buruh pabrik itu memilih berteduh di SPBU Comal (timur Jembatan Comal) sembari menunggu kemacetan terurai.
Panjangnya kemacetan di timur Jembatan Comal juga dimanfaatkan sejumlah warga untuk menawarkan jalan kampungnya sebagai jalur alternatif. Berbekal peluit dan lampu senter, mereka membujuk pemudik agar berbelok seraya menyodorkan kaleng untuk memungut sumbangan sukarela.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Pemalang Ajun Komisaris Davis Busin menuturkan pihaknya terus berupaya mencegah terjadinya kemacetan di atas Jembatan Comal. "Anggota kami siaga 24 jam untuk memastikan arus kendaraan di atas jembatan tetap lancar. Jangan sampai ada yang berhenti di atas jembatan," kata Davis.
Sebab, ujar Davis, terhentinya kendaraan di atas jembatan akan menambah beban jembatan yang baru dibuka pada Kamis pekan lalu setelah diperbaiki secara darurat.
DINDA LEO LISTY
Terpopuler:
Suap Aparat Indonesia, Perusahaan AS Didenda
Larang Pungli, Warga Dikeroyok Puluhan Anggota PP
Hadapi Situs Berita Palsu, Lakukan Hal Ini
KPK: Wajah Pemeras TKI Ditayangkan di Bandara