TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto tak mempermasalahkan pembebasan 18 pemeras tenaga kerja Indonesia yang sebelumnya dicokok dalam inspeksi mendadak pada Jumat malam, 25 Juli 2014. Berdasarkan informasi dari Bareskrim Mabes Polri, kata dia, dua anggota kepolisian dan satu aparat TNI AD yang ikut ditangkap masih menjalani pemeriksaan lanjutan di kesatuannya masing-masing. Sedangkan 15 sisanya yang merupakan preman akan dikenai sanksi bila mengulangi perbuatan mereka.
Selain itu, KPK juga mempunyai cara lain agar para pemeras TKI tak melakukan aksi lagi. “Atas usulan Direktur Angkasa Pura II, wajah yang diamankan ditayangkan di bandara agar diketahui publik,” kata Bambang melalui pesan pendek, Selasa, 29 Juli 2014. “Setahu saya sudah dilakukan.” (Baca: Pukat UGM Minta Sidak Pemeras TKI Dievaluasi)
Menurut Bambang, seusai sidak KPK bersama Bareskim serta Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, telah terjadi penurunan drastis praktek percaloan dan pemerasan di Terminal 2D atau terminal kedatangan TKI Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Dia mengakui satu kali sidak tidak mungkin bisa menyelesaikan masalah percaloan dan pemerasan. “Strategi kami memang ada program lanjutan,” ujarnya. (Baca:Kompolnas Minta Polisi Pemeras TKI Dipidanakan)
Pada Jumat malam, 25 Juni 2014, hingga Sabtu dinihari, KPK bersama Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan serta Bareskrim Polri menggelar sidak di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta. Sidak tersebut bertujuan memantau pelayanan terhadap TKI.
Sidak dilakukan tengah malam karena menunggu kedatangan pesawat dari Timur Tengah yang mengangkut para TKI. Sayangnya, saat itu tak ditemukan pemerasan terhadap TKI. Namun tim menemukan pemerasan terhadap dua turis asing, yakni dari Slovenia dan Pakistan.
Akhirnya, tim mengamankan 18 orang yang terdiri atas dua anggota kepolisian, satu anggota Pomdam Jaya, dan sisanya preman. (Baca:Daftar Pungli yang Dibayar TKI di Soekarno-Hatta)
LINDA TRIANITA
Baca juga:
Jadi Presiden, Jokowi Blusukan Keliling Indonesia
Pukat UGM Minta Sidak Pemeras TKI Dievaluasi
Lima Jam Macet Parah, ke Puncak Satu Arah
Idul Fitri,Putin Puji Sumbangsih Umat Muslim Rusia