TEMPO.CO, Jakarta - Istri dari seorang pilot helikopter berkebangsaan Afrika Selatan yang tewas dalam musibah jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 dipaksa untuk menghentikan penggunaan kartu kredit milik suaminya. Penyebabnya, kartu kredit suaminya telah digunakan oleh milisi Ukraina pro-Rusia.
Reine Dalziel, istri dari Cameron Dalziel berkewarganegaraan Inggris, kaget mengetahui kartu kredit suaminya dipergunakan oleh milisi. Tak hanya menggunakan kartu kredit korban, milisi yang tak berperasaan itu juga menggunakan telepon para korban di lokasi kecelakaan dan mencuri barang-barang mereka, termasuk barang-barang berharga seperti perhiasan. (Baca:MH17 Jatuh, Warga Belanda Usir Anak Perempuan Putin)
Milisi juga mengambil serpihan-serpihan pesawat, seperti benda-benda di ruang kokpit untuk dijual. Dengan demikian, dikhawatirkan barang bukti yang penting untuk penyelidikan telah hilang.
"Mereka mengerjai barang-barang itu di Ukraina. Mereka tidak punya rasa hormat atas apa yang mereka lakukan. Saya marah sekali," kata Shane Hattingh, saudara laki-laki Reine. (Baca:Cari Jenazah, Milisi Pro-Rusia 'Ubah' Puing MH17)
MH17 menghilang dari pantauan radar di wilayah timur Ukraina ketika terbang dari Amsterdam, Belanda, menuju Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis malam, 17 Juli 2014. Pesawat berjenis Boeing 777-200 itu dijadwalkan tiba di Kuala Lumpur pada Jumat pagi pukul 06.10 waktu Kuala Lumpur, Malaysia.
Pesawat yang lepas landas dari Bandara Schiphol, Amsterdam, tersebut ditembak jatuh hingga hancur berkeping-keping di area seluas sekitar 10-15 kilometer persegi di perbatasan Ukraina-Rusia. Seluruh penumpang dan awaknya sebanyak 298 orang tewas dalam kecelakaan itu. (Baca:Najib Minta Milisi Pro-Rusia Hormati Korban MH17)
DAILY MAIL | GANGSAR PARIKESIT
Baca juga:
Akhir Jabatan Jokowi, PNS Berebut Foto Bareng
Liverpool Kalah, Borini Cedera
Agenda Ahok Padat, Jadwal Jokowi Masih Misterius
Kriteria Menteri Jokowi-Kalla