TEMPO.CO, Bandung -Stok darah Palang Merah Indonesia Kota Bandung menipis karena jumlah pendonor menurun selama bulan puasa. Saat ini, stok darah golongan A dan AB kosong. "Sekarang kondisi persediaan kritis. Kebutuhannya cukup tinggi untuk golongan darah A dan AB," kata Humas PMI Kota Bandung Priyo Handoko, Selasa, 22 Juli 2014.
Stok yang tersedia saat ini hanyalah labu darah golongan O sejumlah 400-an kantung, dan B sebanyak 100-an kantung. "Stok kosong karena begitu ada langsung dipakai pasien," ujarnya. Setiap hari, kebutuhan labu darah berkisar 300-350 kantung. Jumlah itu sama dengan kebutuhan saat bulan puasa.
Upaya petugas untuk menambah pasokan labu darah, yaitu dengan menggelar donor darah malam. Selain menyambangi masjid, kantor, dan permukiman, petugas juga mendatangi gereja. Menjelang dan setelah hari raya Idul Fitri, atau pada kurun H-7 hingga H+7, PMI Kota Bandung menyarankan agar pemohon membawa pendonor darah sendiri. Mau tidak mau, harus bawa (pendonor) keluarga sendiri ke PMI, ujarnya. (Baca juga: Selenggarakan Kegiatan Donor Darah.)
Direktur Medik dan Keperawatan RS Hasan Sadikin Bandung Rudi Kurniadi Kadarsah mengatakan, kondisi sulitnya labu darah di PMI selama bulan puasa berimbas ke rumah sakit. "Kami jadi sulit menyediakan stok panjang, setiap hari harus ke PMI dan ada keterbatasan jumlah," kata dia.
Rudi mengatakan, sehari ada 40 operasi pasien di rumah sakit rujukan se-Jawa Barat itu. Jadwal operasi tidak bisa dikurangi karena antrean pasien sangat panjang. "Mungkin agak berkurang saat libur lebaran," ujarnya. Dia berharap nantinya rumah sakit bisa mengolah dan menyediakan stok labu darah sendiri untuk mengantisipasi krisis labu darah untuk pasien.
ANWAR SISWADI
Baca juga:
SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD
Berita Potong Kelamin, Ahmad Dhani ke Dewan Pers
Ahok Ngamuk Tamunya Kemalingan di Balai Kota
Intelijen AS Beberkan Temuan Soal Jatuhnya MH17