TEMPO.CO, Bandung - Buntut amblesnya Jembatan Comal di jalur utama Pantura mulai terasa di jalur Cileunyi-Nagreg, Kabupaten Bandung, Ahad, 20 Juli 2014. Hal juga akibat sebagian pengguna jalur Pantura, termasuk angkutan mudik tujuan timur Pulau Jawa, melalui penggalan jalur utama selatan tersebut.
"Dampak amblesnya Comal memang mulai terasa di jalur Cileunyi-Nagreg. Sejak kemarin siang," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bandung Ajun Komisaris Eko Munarianto di Nagreg, Ahad, 20 Juli 2014.
Sejak semalam sampai sore ini tampak ada peningkatan arus di Nagreg baik dari arah Bandung/Cileunyi maupun dari arah timur (Jawa Tengah). Eko memprediksi dampak Comal bakal berlanjut pekan ini, terutama jika perbaikan jembatan di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, itu tak rampung hingga Lebaran.
Berdasarkan pantauan Tempo, arus mobil, sepeda motor maupun truk ukuran jumbo dari arah Cileunyi tujuan Garut dan Tasikmalaya/Jawa Tengah masih mengalir ramai lancar di turunan Nagreg. Di antara mereka adalah beberapa bus pengguna jalur Pantura.
Salah satu bus pengguna Pantura adalah bus Madu Kismo K-1455-BD rute Jambi-Pekanbaru-Pati yang menabrak truk dan terguling di pertigaan Cagak, Nagreg, subuh tadi. Bus yang mengangkut 55 pemudik dari Jambi menuju Pati, Jawa Tengah, ini biasanya menggunakan jalur Pantura.
"Tapi karena Jembatan Comal (di Pemalang) ambruk, sopir pilih pakai lewat sini (jalur Nagreg)," ujar Basuni, 43 tahun, penumpang bus Madu Kismo di Nagreg. Polisis menduga, selain karena rem blong, kecelakaan Madu Kismo lantaran sopirnya tak biasa melintasi turunan curam dan berliku Nagreg.
ERICK P. HARDI