TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, Benny Kabur Harman, menilai tiga partai yang menolak pengesahan RUU itu, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hati Nurani Rakyat, hanya ingin jalan mudah mendapatkan kursi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat. "PDIP itu ingin karcis saja," kata Benny saat dihubungi, Rabu, 9 Juli 2014.
Padahal, menurut Benny, RUU yang disahkan pada 8 Juli 2014 itu menumbuhkan rasa demokrasi. "Voting semakin memperlihatkan akuntabilitas dan kualitas DPR," kata dia. (Baca: Partai Koalisi Prabowo 'Jegal' PDIP Jadi Ketua DPR)
Benny membenarkan adanya kemungkinan kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla sulit mendapat sokongan di parlemen, jika Jokowi-Kalla berhasil terpilih menjadi pasangan calon presiden-wakil presiden yang akan datang. Sebab, koalisi partai pendukung Jokowi-Kalla lebih sedikit jika dibandingkan koalisi partai pesaingnya. "Sangat mungkin begitu, tapi kalah-menang itu biasa," kata dia. (Baca: Sambil Salam Dua Jari, Tiga Fraksi DPR Walk Out)
Sidang paripurna DPR yang membahas revisi Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD diwarnai aksi 'walk-out' anggota fraksi tiga partai koalisi pendukung Jokowi-Kalla. Ketiga partai itu, PDI Perjuangan, PKB, dan Hanura, menilai revisi UU tersebut dipaksakan.
Ketika keluar dari sidang paripurna itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan jalan partainya sebagai pemenang pemilu dijegal sehingga susah mendapat kursi sebagai pimpinan DPR. (Baca: Pro Jokowi, PDIP Kehilangan Kursi Ketua DPR)
Sesuai UU MD3 tahun 2009, Puan mengatakan partai pemenang pemilu berhak atas kursi pimpinan DPR. Namun, partai-partai yang berseberangan dalam koalisi, berupaya menjegal. "Ini memperlihatkan bagaimana partai politik memperoleh kekuasaan dengan cara apapun," kata Puan.
MUHAMAD RIZKI
Terpopuler
Pro Jokowi, PDIP Kehilangan Kursi Ketua DPR
Riset Nomura Prediksi Jokowi Ungguli Prabowo
Sambil Salam Dua Jari, Tiga Fraksi DPR Walk Out
Kiai Laporkan Dugaan Pemalsuan Dukungan ke Jokowi
Arkeolog Ungkap Grafiti Erotis Tertua di Dunia
Nokia Lumia Bakal Gunakan Android?