TEMPO.CO, Surabaya - Satu kompi polisi yang diantar lima buah truk berusaha untuk membuka paksa blokade warga lokalisasi Dolly yang berada di Jalan Raya Kupang, Rabu, 18 Juni 2014. Polisi sempat bernegoisasi dengan warga yang melakukan blokade jalan, tetapi gagal.
Setelah negoisasi tersebut gagal, satu kompi polisi tersebut menerobos masuk membongkar barikade yang dipasang warga. Sempat terjadi aksi dorong-mendorong, beberapa polisi juga sempat mengejar beberapa orang warga ke sebuah rumah kosong. Tampak juga beberapa polisi memukul dengan tongkat dan berhasil masuk sampai depan kantor Kelurahan Putat Jaya.
Baca Juga:
Setelah kejadian tersebut, Kapolsek Sawahan Manang Soebekti memerintahkan anak buahnya untuk meletakkan tameng. "Saya Kapolsek Sawahan, anggota yang tadi itu baru datang dan belum dikoordinasikan. Saya tadi juga sempat kaget. Ini kita akan langsung apelkan," kata Manang kepada warga lokalisasi Dolly yang berdatangan setelah mendengar adanya kejadian saling dorong antara warga dengan polisi.
Manang meminta maaf kepada warga dan meminta aparat polisi mundur kembali ke Islamic Center. "Saya yang menjamin agar kondisinya tetap aman. Njaluk sepurane," ujarnya.
Setelah mendengarkan instruksi Manang, satu kompi polisi tersebut kemudian kembali ke Islamic Center. "Polisi mundur, polisi mundur," teriak warga lokalisasi Dolly yang menghadang polisi.
Setelah itu, Manang mempersilakan warga memblokir jalan kembali. Selain itu, dia juga memberikan jaminan jika nanti ada ormas-ormas yang ingin masuk ke dalam Dolly, maka polisi yang akan menghadapi. "Silakan duduk-duduk yang penting Dolly aman," kata Manang.
Diberitakan sebelumnya, nanti malam Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berencana melakukan deklarasi penutupan lokalisasi Dolly di Islamic Center Surabaya. Acara tersebut rencananya juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri.
Deklarasi tersebut menyebabkan warga Dolly dan PSK yang memblokade tujuh titik masuk ke tempat lokalisasi Dolly. Bahkan, warga yang berjaga selalu menanyai identitas orang-orang yang akan masuk ke tempat lokalisasi.
EDWIN FAJERIAL
Terpopuler
Cak Lontong: Saya Tidak Merasa Lucu
Elektabilitas Jokowi Turun di DKI, Ini Kata Ahok
Survei: Capres Sederhana Lebih Disukai Pemilih