TEMPO.CO, Surabaya - Ribuan massa gabungan dari Front Pekerja Lokalisasi dan beberapa organisasi yang menolak penutupan Dolly-Jarak memblokade semua pintu masuk ke Dolly, Rabu, 18 Juni 2014. Blokade ini adalah bentuk perlawanan mereka terhadap rencana penutupan Dolly yang akan dilakukan hari ini.
Untuk upaya blokade jalan ini, Hadi, anggota Komunitas Pemuda Independen (KOPI), mengatakan FPL menurunkan sekitar 500 orang Pasukan Bintang Merah dibantu seribuan pekerja lokalisasi. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah karena dukungan dari mahasiswa pro-Dolly dan sepasukan Bonek. (Baca: Dolly Ditutup, Ini Kisah Masa Kecil Warga Sekitar)
Baca Juga:
Dia memaparkan ada tujuh jalan masuk utama yang diblokade oleh mereka, antara lain ruas jalan Diponegoro, Jalan Mayjen Sungkono dan Jalan Ronggowarsito. “Selain itu, jalur-jalur kecil juga tetap dijaga ketat oleh kami,” kata Hadi.
Selain mengamankan jalur masuk, warga juga memberlakukan pengamanan berlapis hingga ke markas FPL. “Hanya warga dan wartawan yang boleh melintas,” kata Hadi, Rabu, 18 Juni 2014. (Baca: Komnas HAM Minta Penutupan Dolly Ditunda)
Mereka telah berjaga sejak pukul 04.00 dinihari ini. Mereka tidak akan bubar sampai rencana penutupan Dolly dibatalkan oleh Wali Kota Tri Rismaharini.
Sebelumnya, Wali Kota telah menyebutkan bahwa deklarasi penutupan Dolly akan dilakukan malam ini pukul 19.00 WIB di gedung Islamic Center Dukuh Kupang, tidak jauh dari kompleks lokalisasi. (Baca: Jelang Dolly Ditutup, Bangkalan Gencarkan Razia)
IHRAM HAMZAH
Berita Lain
KPK: Bupati Biak Ditangkap di Hotel Akasia
JK: Istana Harus Pecat Pengelola Tabloid Obor
Kecelakaan Subang, 7 Siswa SMA Cengkareng Tewas
