TEMPO.CO, Surakarta - Pimpinan Jamaah Ansharut Tauhid Surakarta, Mohammad Sholeh Ibrahim, mengakui adanya insiden pemukulan terhadap Slanker saat oleh anggota JAT yang tengah melakukan long march di area car-free day di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta, Jawa Tengah, Ahad, 15 Juni 2014.
Dia mengakui ada anggotanya yang melakukan pemukulan. "Itu spontan saja," kata Sholeh. Dia mengatakan tidak menganjurkan kekerasan. "Sebelum mereka berangkat sudah saya sampaikan, jangan ada kekerasan. Harus lebih santun di jalan."
Tapi kenyataannya masih juga terjadi kekerasan antara anggota JAT dan masyarakat. Mohammad Sholeh mengaku siap bertanggung jawab atas tindakan anggotanya. (Baca:Kelompok Beratribut JAT Pukuli Slanker Solo )
Menurut dia, saat itu anggotanya tengah memperingatkan seseorang di sebuah pertunjukan musik agar tidak mengkonsumsi minuman keras. "Ada yang mabuk dan kami peringatkan. Tapi dia tidak terima dan malah melakukan perlawanan," ujarnya.
Tindakan tersebut memancing emosi sebagian anggota JAT, sehingga terjadi insiden. Dia membantah kabar bahwa anggotanya melarang pertunjukan musik yang digelar oleh para penggemar grup musik Slank. "Kami tidak meminta musik berhenti. Tapi memperingatkan yang mabuk agar berhenti. Karena itu ruang publik, dan kami berkewajiban mengingatkan," ucapnya. Ia mengaku saat ini kedua pihak yang terlibat dalam insiden tengah didamaikan di Polresta Surakarta.
Dia menegaskan, kelompoknya tidak akan melakukan sweeping minuman keras pada saat Ramadan. Urusan penegakan hukum diserahkan kepada polisi. "Kami hanya menunjukkan tempat-tempat yang terjadi pelanggaran, seperti menjual minuman keras." Tapi jika kepolisian tidak segera bertindak, dia dan ormas Islam lainnya akan memperingatkan pengelola tempat-tempat tersebut bahwa terjadi pelanggaran.
Korban pemukulan, Khalilur Rohman, 22 tahun, membantah ada Slanker yang meminum minuman keras saat menggelar pertunjukan musik di area car-free day. "Kami hanya main musik untuk menyambut Piala Dunia 2014. Tidak ada yang minum minuman keras," ucapnya.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita lainnya:
Hashim Djojohadikusumo Dirikan Mandala Majapahit
Nunun Nurbaetie Bebas dari Penjara
Soal Netralitas, KASAD Akan Sidak ke Korem