Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taman Nasional Meru Betiri Terancam Tambang Emas  

image-gnews
Sebuah alat berat mengangkat tanah untuk dipisahkan antara pasir (tanah) dan biji emas di kawasan tambang Muaro Bodi, Sijunjung, Sumatera Barat, (25/8). ANTARA/Maril Gafur
Sebuah alat berat mengangkat tanah untuk dipisahkan antara pasir (tanah) dan biji emas di kawasan tambang Muaro Bodi, Sijunjung, Sumatera Barat, (25/8). ANTARA/Maril Gafur
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwangi - Sekitar 30 siswa dari Kabupaten Banyuwangi dan Jember, Jawa Timur, yang tergabung dalam Forum Pelajar Pecinta Alam (FPPA) menggelar aksi menolak pertambangan emas yang akan beroperasi di Banyuwangi, Kamis, 5 Juni 2014. Siswa-siswa yang baru lulus ujian nasional itu menggelar aksinya di perbatasan kedua kabupaten, yakni di Pegunungan Kumitir.

Mereka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Tepat di gapura perbatasan Kabupaten Banyuwangi-Jember, para siswa itu berorasi di depan pengendara jalan yang melintasi jalur selatan Jawa Timur tersebut. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan "Manusia Bisa Hidup Tanpa Emas, Tapi Tidak Tanpa Air".

Ketua FPPA Farhan R. Fatah mengatakan pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu yang berdekatan dengan Taman Nasional Meru Betiri akan mengancam ekosistem di kawasan yang terhampar dari Kabupaten Banyuwangi hingga Kabupaten Jember itu. "Limbah pertambangan emas akan mengancam flora dan fauna di kawasan Meru Betiri," katanya, Kamis, 5 Juni 2014.

Menurut Fatah, aksi ini memang dibuat karena pelajar pencinta alam tidak ingin merayakan kelulusan hanya dengan hura-hura. Sebaliknya, mereka justru mengkhawatirkan keberlanjutan kelestarian lingkungan yang terancam oleh pertambangan.

Pelajar lainnya, Okta Rizkiyah, mengatakan makhluk hidup membutuhkan kawasan konservasi karena kawasan ini berfungsi sebagai daerah resapan air. Selain itu, kawasan konservasi adalah rumah bagi satwa yang dilindungi. "Kalau rumahnya dikeruk oleh perusahaan tambang, kemudian rumahnya rusak, maka satwa lindung juga ikut punah," kata Okta.

Taman Nasional Meru Betiri diresmikan pada 1982 dengan luas sekitar 58 ribu hektare. Kawasan Meru Betiri menjadi habitat tumbuhan langka yaitu Rafflesia zollingerina yang endemik di Jawa. Selain itu, Meru Betiri menjadi rumah bagi satwa yang dilindungi yang terdiri atas 29 jenis mamalia dan 180 jenis burung. Di antaranya banteng (Bos javanicus javanicus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), ajag (Cuon alpinus javanicus), kucing hutan (Prionailurus bengalensis javanensis), rusa (Cervus timorensis russa).

Taman Nasional Meru Betiri terkenal sebagai habitat terakhir harimau loreng Jawa (Panthera tigris sondaica) yang langka dan dilindungi. Ciri khas lainnya yakni habitat penyu belimbing, penyu sisik, penyu hijau, dan penyu ridel/lekang di Pantai Sukamade.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, itu dikerjakan oleh PT Bumi Suksesindo. Perusahaan itu akan mengeksploitasi tambang emas pada 2016. Hasil eksplorasi PT Bumi menyebutkan bahwa 1 ton batuan di gunung tersebut mengandung 0,9 gram emas. PT Bumi akan memproduksi 3 juta ton batuan per tahun atau 24 juta ton batuan dalam kurun delapan tahun.

Sebelumnya, juru bicara Bumi Suksesindo, Musmin Nuryandi, mengatakan penambangan emas tersebut tidak akan mencemari lingkungan walaupun menggunakan zat kimia sianida. Sebab, perusahaannya menggunakan sistem pengolahan heap leaching atau pelindian tumpukan.

Sistem ini dilakukan dengan cara menyiramkan larutan sianida dengan menggunakan sprinkler pada tumpukan batuan emas yang sudah dicampur dengan batu kapur. Air yang mengalir di dasar tumpukan yang kedap kemudian dialirkan dan ditampung untuk proses berikutnya. "Jadi, tidak ada limbah yang dibuang ke laut dan tanah," katanya.

IKA NINGTYAS

Berita Lain
Kontes King & Queen Edutography 2014 
Yakuza Rekrut Anggota Secara Online 
10 Fakta Unik tentang Yakuza

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Capres Abaikan Isu Krisis Ekologi, Walhi Siapkan Pertemuan Rakyat

27 Februari 2019

Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan seusai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Februari 2019. Debat itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. ANTARA
Capres Abaikan Isu Krisis Ekologi, Walhi Siapkan Pertemuan Rakyat

Walhi menyebut capres maupun caleg jarang mengangkat kerusakan lingkungan dan dampaknya pada kampanye.


20 Hektare Hutan Pangrango Rusak Akibat Perburuan Cacing Sonari  

17 Mei 2017

Gunung Gede-Pangrango
20 Hektare Hutan Pangrango Rusak Akibat Perburuan Cacing Sonari  

Demi mendapatkan hasil cacing secara maksimal, tidak jarang kelompok pemburu itu menebang pohon. Pemburu telah menebang sedikitnya 300 pohon.


Penyanyi Dangdut Tommy Ali Mangkir dari Panggilan Penyidik Kejati

20 April 2017

Pengerukan sungai / normalisasi sungai. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Penyanyi Dangdut Tommy Ali Mangkir dari Panggilan Penyidik Kejati

Tommy Ali membantah ada panggilan dari penyidik Kejati Babel terkait pengerukan muara sungai jelitik Sungailiat.


Kepala TN Karimunjawa Akui Tongkang Rusak Terumbu Karang

21 Maret 2017

Mahasiswa Undip membangun Taman Bawah Laut terealisasi melalui kegiatan CONSERVATION 2016 di Perairan Mrican, Karimunjawa, 12-16 Agustus 2016. undip.ac.id KOMUNIKA ONLNE
Kepala TN Karimunjawa Akui Tongkang Rusak Terumbu Karang

Tongkang berada di kawasan konservasi, sehingga termasuk pelangaran pidana. Namun, pihak Taman Nasional Karimunjawa tidak berwenang menindak.


Kapal Tongkang Merusak Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa

21 Maret 2017

Penanaman Terumbu Karang Untuk Pembangunan Taman Bawah Laut Oleh Mahasiswa Undip di Karimunjawa, Jawa Tengah. undip.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Kapal Tongkang Merusak Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa

Lembaga swadaya masyarakat Alam Karimun mencatat, sudah lima kali tongkang menabrak terumbu karang.


Perairan Rusak Karena Tambang, Ini Aksi Menteri Susi

21 Maret 2017

Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti geram mendapati laut  di Desa Hakatutobu Kabupaten Kolaka, tercemar sedimen akibat aktifitas tambang nikel saat melakukan sidak, 20 Maret 2017 di Kabupaten Kolaka.  TEMPO/ROSNIAWANTY
Perairan Rusak Karena Tambang, Ini Aksi Menteri Susi

Susi Pudjiastuti mengingatkan perusahaan tambang di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, untuk menjaga lingkungan agar tak merusak ekosistem laut.


Kapal Pesiar Inggris Hancurkan Terumbu Karang Raja Ampat  

12 Maret 2017

Kapal The Caledonian Sky di Raja Ampat. Foto: Stay Raja Ampat
Kapal Pesiar Inggris Hancurkan Terumbu Karang Raja Ampat  

Kapal milik operator tur Inggris sepanjang 90 meter menghancurkan terumbu karang Raja Ampat seluas 1.600 meter persegi.


Eksploitasi Kawasan Hutan, 33 Perusahaan Sawit Dilaporkan

16 Januari 2017

Alih fungsi lahan gambut yang masuk wilayah moratorium 2011-2012 untuk perkebunan sawit di Desa Pungkat, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. TEMPO/Erwin Zachri
Eksploitasi Kawasan Hutan, 33 Perusahaan Sawit Dilaporkan

Ada dua dugaan pelanggaran aturan pemerintah, yakni undang-undang perkebunan dan undang-undang pencegahan kerusakan lingkungan.


Legislator Pertanyakan Larangan Reklamasi untuk Hotelnya  

23 September 2016

Seorang Pembalap melintasi Danau Singkarak dalam Kejuaraan Balap Sepeda Tour de Singkarak 2013 etape II dengan Jalur Payakumbuh-Danau Singkarak, Sumatra Barat, (3/6). Etape ke II ini dimenangi oleh pembalap dari tim Budget Forklift, Jacob Kaufmann. TEMPO/Seto Wardhana
Legislator Pertanyakan Larangan Reklamasi untuk Hotelnya  

Reklamasi yang dilakukan PT Kaluka Indah Permai sudah dilakukan di Jorong Kaluku, Nagari Singkarak, sejak Juli lalu. "Kenapa hanya saya yang dilarang?"


Reklamasi Singkarak oleh Perusahaan Legislator Dihentikan  

23 September 2016

Seorang pembalap melintasi Danau bawan di Kawasan Danau Kembar, Solok, dalam Etape V Kejuaraan Balap Sepeda Tour de Singkarak, Sumatra Barat, (6/6). Etape ke IV dengan jalur Sawahlunto-Muara Labuh di dominasi oleh Pembalap dari Iran, Amir Kolahdozhagh. TEMPO/Seto Wardhana
Reklamasi Singkarak oleh Perusahaan Legislator Dihentikan  

Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi menyatakan Danau Singkarak merupakan kawasan penyediaan energi dan pariwisata serta habitat ikan bilis.