Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sultan Didesak Agar Tegas Selesaikan Intoleransi di DIY

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Petugas Kepolisian berjaga-jaga di rumah Julius Felicianus yang dirusak oleh sejumlah orang di  Sleman, Jogjakarta, (29/5). ANTARA/Tirta Prameswara
Petugas Kepolisian berjaga-jaga di rumah Julius Felicianus yang dirusak oleh sejumlah orang di Sleman, Jogjakarta, (29/5). ANTARA/Tirta Prameswara
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) mendesak Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X supaya tegas menyelesaikan maraknya kasus intoleransi.

Manajer Advokasi Serikat Jurnalis untuk Keberagaman Tantowi Anwari mengatakan maraknya kasus intoleransi di Yogyakarta menunjukkan pelaku kekerasan leluasa melakukan aksinya. DIY, kata dia, tidak aman bagi umat untuk menjalankan keyakinannya. “Sultan hanya progresif dalam ujaran dan membiarkan kekerasan berbasis agama berlanjut,” kata Tantowi, Ahad, 1 Juni 2014.

Catatan Sejuk menunjukkan sejumlah kasus intoleransi tidak selesai diproses secara hukum. Di antaranya adalah kasus kekerasan terhadap diskusi aktivis dan feminis Kanada, Irshad Manji. Selain itu, ada puluhan orang yang menamakan laskar Front Jihad Islam membubarkan paksa pengajian rutin Minggu Pahing Majelis Ta'lim Raudhatul Jannah di Dusun Sumberan RT 09 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, 18 Mei 2014.

Belakangan terjadi penyerangan sekelompok orang terhadap umat Katolik yang memanjatkan doa rosario di Kabupaten Sleman. Adapun di Kabupaten Gunungkidul terjadi penutupan sebuah gereja, penganiayaan terhadap aktivis lintas agama, serta polemik pelarangan dan ancaman kelompok agama tertentu terhadap rencana Paskah Adiyuswa Sinode Gereja Kristen Jawa yang sedianya diselenggarakan pada 31 Mei 2014. “Umat beragama tak bebas beribadah. Pemerintah tidak sediakan fasilitas,” kata dia.

Maraknya intoleransi di Yogyakarta bertentangan dengan Yogyakarta yang dikenal sebagai daerah yang menjunjung toleransi. Bahkan Sultan mendapat penghargaan sebagai kepala daerah yang mendorong kebebasan beragama. Penghargaan untuk Sultan HB X itu diberikan di Jayapura oleh Jaringan Antariman Indonesia pada Jumat, 23 Mei 2014.

Sejuk, yang beranggotakan jurnalis dan aktivis peduli isu keberagaman, meminta Sultan HB X mendesak aparat menangkap dan mengadili pelaku kekerasan berbasis agama. “Intoleransi brutal dan kriminal ini mengganggu kebebasan beragama, berkeyakinan, dan beribadah,” kata Direktur Sejuk Ahmad Junaidi.

Intoleransi, tutur dia, patut dikecam. Sebab, konstitusi bangsa ini menjamin hak-hak dan kebebasan segenap warga negara untuk beragama, berkeyakinan, dan beribadah. Sejuk juga mendesak polisi supaya mengusut tuntas motif penyerangan dan menangkap aktor di balik penyerangan berbasis agama. “Kami juga mengajak masyarakat dan pekerja pers melawan sikap intoleran dan aksi-aksi kekerasan berbasis agama,” ujar Ahmad.

SHINTA MAHARANI 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 


 


 


 


 


 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jurus Yogyakarta Jaga Kenyamanan Jelang Masa Kampanye

12 hari lalu

Kirab budaya pemilu damai di Yogyakarta melintasi Jalan Malioboro Selasa (21/11). (Dok. Istimewa)
Jurus Yogyakarta Jaga Kenyamanan Jelang Masa Kampanye

Keamanan dan kenyamanan di Yogyakarta jadi investasi karena tanpa itu, dua sumber kehidupan yakni pariwisata dan pendidikan akan terpengaruh.


Pro & Kontra Nyamuk Wolbachia, Usai Ada Penolakan di Bali, Ini Sikap Daerah Lain

16 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Pro & Kontra Nyamuk Wolbachia, Usai Ada Penolakan di Bali, Ini Sikap Daerah Lain

Gunungkidul belum ada rencana penebaran nyamuk Wolbachia untuk penanggulangan penyakit demam berdarah dengue.


120 Manuskrip Jawa Kuno Digital dari Inggris Diserahkan ke Yogyakarta

16 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima 120 naskah digital manuskrip Jawa kuno dari Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey di Yogyakarta, Kamis, 16 November 2023. (Dok. Istimewa)
120 Manuskrip Jawa Kuno Digital dari Inggris Diserahkan ke Yogyakarta

Manuskrip itu akan muncul dalam digitalisasi Keraton Yogyakarta untuk menambah referensi tentang literasi Jawa di masa lampau.


Kulon Progo Perpanjang Status Tanggap Darurat Kekeringan 11-25 November 2023

20 hari lalu

Ilustrasi kekeringan. (ANTARA/Mohammad Ayudha/dok)
Kulon Progo Perpanjang Status Tanggap Darurat Kekeringan 11-25 November 2023

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo memperpanjang Status Tanggap Darurat Kekeringan mulai dari 11 November sampai 25 November 2023.


Yogya Gencarkan Event Kenalkan Sumbu Filosofi ke Masyarakat dan Wisatawan

33 hari lalu

Jogja World Heritage Festival di Malioboro, Oktober 2023. (Dok. jogjaprov.go.id)
Yogya Gencarkan Event Kenalkan Sumbu Filosofi ke Masyarakat dan Wisatawan

Sumbu Filosofi merupakan garis imajiner tata ruang yang membentang dari Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul


Monumen Jogja Kembali Sleman Jadi Pusat Deklarasi Pemilu Damai, Begini Sejarahnya

36 hari lalu

Monumen Jogja Kembali atau Monjali di Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Monumen Jogja Kembali Sleman Jadi Pusat Deklarasi Pemilu Damai, Begini Sejarahnya

Monumen Jogja Kembali didirikan untuk memperingati peristiwa sejarah ditariknya tentara kolonial Belanda dari Ibu Kota Yogyakarta.


Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Meluncur Sejauh 1,5 Kilometer dari Puncak Kawah

36 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Meluncur Sejauh 1,5 Kilometer dari Puncak Kawah

BPPTKG merekam aktivitas guguran lava pijar yang meluncur sejauh 1,5 kilometer dari puncak kawah Gunung Merapi.


Mengenang Mbah Maridjan, Juru Kunci Gunung Merapi yang Meninggal dalam Letusan 2010

38 hari lalu

Mbah Maridjan. TEMPO/Arif Wibowo
Mengenang Mbah Maridjan, Juru Kunci Gunung Merapi yang Meninggal dalam Letusan 2010

Hari ini 26 Oktober 2023, tepat 13 tahun meninggalnya sang guru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan dalam bencana letusan gunung tersebut. Siapa dia?


Milad Guru TK ABA di Bantul, Bupati Berpesan Seperti Ini

52 hari lalu

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih umumkan dirinya kembali positif Covid-19 pada Jumat, 22 Juli 2022. Instagram
Milad Guru TK ABA di Bantul, Bupati Berpesan Seperti Ini

Abdul Halim Muslih meminta para guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Bantul agar memberdayakan satuan pendidikan.


Tarik Wisatawan Mancanegara, Yogyakarta Bentuk Tim Khusus untuk Mengelola Sumbu Filosofi

54 hari lalu

Kawasan Tugu Jogja menjadi persinggahan sebelum wisatawan menyambangi Malioboro. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Tarik Wisatawan Mancanegara, Yogyakarta Bentuk Tim Khusus untuk Mengelola Sumbu Filosofi

Sumbu Filosofi dipastikan menarik minat wisatawan asing ke Yogyakarta pasca-ditetapkan sebagai warisan dunia.