TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko memastikan jalur ganda lintas utara Jakarta-Surabaya akan selesai total pada 8 Juni 2014. Saat ini penyelesaian persambungan masih terhambat karena pembebasan tanah warga sepanjang 600 meter.
“Kini sedang dalam tahap penyelesaian yakni pembayaran ganti rugi tanah ke warga,” ujar Hermanto pada Tempo di kantornya, Jumat sore, 30 Mei 2014. (Baca: Akhir Tahun, Jalur Ganda Cirebon Purwokerto Kelar)
Hermanto pun optimistis jalur ganda lintas utara bisa digunakan sepenuhnya setelah 8 Juni karena penyelesaian administrasi dan penyambungan rel bis. “Ya dilakukan dengan cepat dalam dua shift kerja beberapa ratus meter itu akan selesai,” tuturnya. (Baca: Mulai 1 Juni, Jadwal Kereta dari Jakarta Berubah)
Menurut dia, pembangunan jalur ganda lintas utara belum bisa selesai total karena PT Kereta Api Indonesia harus membongkar beberapa rumah untuk dijadikan jalan. Sedikitnya ada 81 rumah warga yang perlu dibayar ganti rugi tanahnya dan kini berkas tanahnya ditangani Badan Pertanahan Nasional.
“Jumlah penggantiannya tergantung luasnya, nanti BPN yang menetapkan. Yang penting kami ada anggaran, nanti kami bayar,” kata Hermanto.
Sebelumnya rel ganda lintas utara Jakarta - Surabaya sepanjang 727 ini ditargetkan selesai per April 2014. Belakangan target tersebut diundurkan menjadi Juni 2014.
Menurut Hermanto, keterlambatan pengoperasian rel ganda utara ini tidak menjadi masalah besar. Pasalnya, pengoperasian kereta api dengan grafik perjalanan kereta api baru sudah dihitung berdasarkan selesainya rel ganda lintas utara. “Tidak apa-apa, yang penting ini jadi lah.”
Direktur Prasarana Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Arif Heryanto, menambahkan, saat ini Kemenhub sudah memiliki dana untuk membayar penggantian lahan. “Saat kami ke sana, sebenarnya masyarakat juga sudah meminta kapan dibayar. Ini tinggal administrasi saja, ya satu minggu selesai,” tuturnya.
PUTRI ADITYOWATI
Berita terpopuler:
Cadbury Mengandung Babi Tak Beredar di Indonesia
Jaringan Jeblok, Telkomsel Diminta Beri Kompensasi
Banyak Libur, Harga Emas di Jakarta Turun