Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Optimalisasi KB, BKKBN Pakai Sistem Geospasial  

image-gnews
Petugas BKKBN Banyumas sedang memasang alat kontrasepsi berupa implant kepada warga Banyumas, Selasa (27/12). TEMPO/Aris Andrianto
Petugas BKKBN Banyumas sedang memasang alat kontrasepsi berupa implant kepada warga Banyumas, Selasa (27/12). TEMPO/Aris Andrianto
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggunakan Geographic Information System (GIS) atau Geospasial untuk meningkatkan angka penggunaan kontrasepsi di daerah. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung program Keluarga Berencana.

"Dengan GIS atau Geospasial bisa tahu persis potensi dan lokasi pasangan usia subur hingga di tingkat desa," kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Sudibyo Alimoeso pada Tempo di Surabaya, Rabu, 21 Mei 2014. (Baca juga: Soal Kontrasepsi, Indonesia Masih Ketinggalan)

GIS atau Geospasial itu digunakan untuk memetakan potensi dan permasalahan di masing-masing daerah. Di antaranya seperti jumlah tenaga dokter, pasangan usia subur, akses pelayanan dan kontrasepsi. Dengan demikian, pemetaan bisa dilakukan lebih cepat sehingga program Keluarga Berencana bisa berlangsung lebih optimal.

Sudibyo mengakui pelayanan Keluarga Berencana masih kurang efektif. Dalam sepuluh tahun terakhir, prevalensi kontrasepsi berhenti di 58 persen secara nasional. Jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan atau total fertility rate stagnan di angka 2,6 anak.

Sedangkan unmed need atau proporsi wanita menikah yang tidak menginginkan tambahan anak atau ingin menunda kehamilan hingga jarak dua tahun tanpa metode keluarga berencana apa pun kini berada di angka 11 persen.

Targetnya, unmed need bisa diturunkan hingga 5 persen. "Tapi dari 11 persen, enggak mungkin turun 5 persen. Setidaknya targetnya bisa turun ke 9 persen," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah faktor penyebab tingginya unmed need karena para perempuan masih takut dengan efek samping metode Keluarga Berencana, suami melarang ber-KB, terbatasnya akses pelayanan dan ketidaksesuaian kontrasepsi yang ditawarkan.

Melalui alat GIS atau Geospasial akan diketahui pemetaan secara rinci sehingga penggunaan metode KB bisa lebih tepat sasaran. Saat ini fasilitas GIS atau Geospasial sudah diberikan di masing-masing provinsi dan mulai dioperasikan tahun ini ke kabupaten/kota dengan jangkauan hingga ke tingkat RT/RW. (Baca juga: Mitos Kontrasepsi Mempengaruhi Pembangunan Milenium)

AGITA SUKMA LISTYANTI


Berita Terpopuler
Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih dari Menteri

Kecewa pada PKB, Mahfud: Selesai Tugas di Partai

ITB Tak Otomatis Terima Siswa Bernilai UN Tinggi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

32 hari lalu

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

Pentingnya calon pengantin, kata Kepala BKKBN, memahami hal ini untuk mempersiapkan kehamilan dan mencegah anak stunting.


Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

35 hari lalu

Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) menyantap makanan saat pelaksanaan program dapur masuk sekolah di SD Negeri 205, Kertapati, Palembang, Sumatera Selatang, Jumat 6 Oktober 2023. Program Dapur Masuk Sekolah yang digagas Kodam II/Sriwijaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak serta menurunkan dan mencegah stunting pada anak-anak Sekolah Dasar. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

Direktur Cadangan Pangan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 12 provinsi masuk dalam program pengendalian stunting nasional.


Tunjangan Kinerja ASN Naik di 3 Lembaga, Ini Besarannnya

28 Januari 2024

Ilustrasi pegawai negeri sipil (PNS). TEMPO/Subekti
Tunjangan Kinerja ASN Naik di 3 Lembaga, Ini Besarannnya

Presiden Jokowi telah menaikkan tunjangan kinerja bagi ASN di tahun 2024


BKKBN Kejar Target Penurunan Stunting 14 Persen di 2024

16 Desember 2023

BKKBN Kejar Target Penurunan Stunting 14 Persen di 2024

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) telah membuat Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia.


Terobosan Hasto Wardoyo Mengubah BKKBN

15 Desember 2023

Terobosan Hasto Wardoyo Mengubah BKKBN

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) telah banyak melakukan pembaruan di BKKBN.


BKKBN Sebut Angka Stunting di Jawa Tengah Turun tapi Kecil, Ini Langkah yang Ditempuh

8 Desember 2023

Ilustrasi stunting. freepik.com
BKKBN Sebut Angka Stunting di Jawa Tengah Turun tapi Kecil, Ini Langkah yang Ditempuh

BKKBN menyebut kondisi stunting di Jawa Tengah penurunan dari tahun 2021 ke tahun 2022. Namun, angka penurunannya diakui masih kecil.


BKKBN Beri Penghargaan TNI AD

25 Oktober 2023

BKKBN Beri Penghargaan TNI AD

Kolaborasi Pekan Pelayanan KB Raih 1,6 Juta Akseptor, BKKBN Beri Penghargaan TNI AD


Hingga Ganjar Lepas Jabatan Gubernur, Penanganan Stunting Masih Jadi PR Pemprov Jateng

8 September 2023

Ilustrasi stunting. freepik.com
Hingga Ganjar Lepas Jabatan Gubernur, Penanganan Stunting Masih Jadi PR Pemprov Jateng

Hingga berakhirnya masa jabatan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah, penanganan stunting menjadi salah satu pekerjaan rumah pemprov


Gotong Royong Merdekakan Anak Indonesia Dari Stunting

16 Agustus 2023

Gotong Royong Merdekakan Anak Indonesia Dari Stunting

Terdapat Lima Pilar Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting


Kejar Visi Indonesia Emas 2045 Dimulai dari Pencegahan Stunting

6 Agustus 2023

Ilustrasi balita. Shutterstock
Kejar Visi Indonesia Emas 2045 Dimulai dari Pencegahan Stunting

Pencegahan stunting pada anak penting dilakukan mengingat bayi dan balita di zaman ini akan menjadi bagian dari Visi Indonesia Emas 2045.