TEMPO.CO, Jakarta - Rencana menduetkan Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa tak berjalan mulus. Hingga hari ini, Hatta masih ditolak oleh mitra koalisi Gerindra lainnya, seperti Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Keadilan Sejahtera.
Ketua Harian Majelis Syariah PPP Nur Iskandar mengaku kaget nama Hatta muncul sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo di tengah jalan. Rencana itu, kata dia, belum ada saat PPP menyatakan niat berkoalisi dengan Gerindra. Menurut Nur, pengurus PPP menjatuhkan pilihan ke Prabowo lantaran ada kabar bahwa Ketua Dewan Pembina Gerindra bakal menggaet kader partainya sebagai cawapres. (Baca: Gerindra Ajak PPP Godok Nama Cawapres)
Dalam majalah Tempo edisi pekan ini, Nur mengatakan Hatta berat untuk diusung karena bukan warga Nahdlatul Ulama. "Tak akan laku dijual," ujar Nur, seperti dikutip majalah Tempo edisi 19 Mei 2014.
Ketua DPP PPP Ahmad Dimyati Natakusumah mengatakan penolakan terhadap mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu bukan hanya karena dia adalah warga Muhammadiyah. Dimyati mengatakan duet Prabowo-Hatta semestinya dibicarakan dulu dengan partai koalisi pendukung. "Kami tak mau dicocok hidung," ujar Dimyati. Seharusnya, kata Dimyati, Prabowo mengajak PPP dan PKS berbicara secara terbuka. (Baca: PPP Ngotot Ingin Suryadharma Ali Cawapres Prabowo)
Ihwal rencana pencalonan Hatta ini dibenarkan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon. Meski belum diputuskan, Fadli mengatakan kans Hatta mendampingi Prabowo kian besar. "Belum final, tapi Hatta kandidat terkuat," tutur Fadli. (Baca:Gerindra: PPP dan PKS Tak Persoalkan Hatta Rajasa)
IRA GUSLINA | ANTON SEPTIAN | AMRI MAHBUB | PRIHANDOKO
Terpopuler:
Aburizal-Pramono Edhie Tunda Kemenangan Jokowi
Anggun Tampil di WMA 2014, Fan Agnez Mo Meradang
Remaja Jakarta Perbesar Dada dengan Fat Transfer
Poros Ketiga Gagal, Demokrat Merapat ke Gerindra