TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo alias, memberi kode tentang siapa yang akan menjadi calon wakilnya dalam pemilihan umum presiden 9 Juli mendatang.
Meski tidak menyebutnya, dia menunjukkan dengan membentuk inisial huruf dengan jarinya, yakni J dan A. "Kan sudah saya bilang, yang ini (J) dan ini (A)," katanya di Subang, Jawa Barat, Ahad, 18 Mei 2014.
Kode itu sekaligus menepis wacana bahwa Puan Maharani adalah calon kuat, seperti yang santer dikabarkan sejak pertengahan pekan ini. Wacana ini lantas memunculkan penolakan, termasuk dari internal PDIP. (Baca: Pro-Jokowi: Isu Puan Cawapres Adu Domba Politik)
Isyarat Jokowi itu memunculkan spekulasi bahwa J dan A adalah mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad. Dua tokoh asal Sulawesi Selatan itu memang masuk dalam daftar calon pendamping Jokowi, selain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md., Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman, dan mantan KSAD Ryamizard Ryacudu.
Menurut Jokowi, tidak ada perubahan kandidat cawapres dalam sepekan ini. Calon yang dipertimbangkan tinggal dua orang. Jokowi pun mengatakan pendampingnya harus sesuai dengan keinginan masyarakat, termasuk dalam elektabilitas. Gubernur DKI Jakarta ini juga mengatakan tokoh itu bisa saja tokoh senior atau tokoh muda.
Bahkan ia mengaku sudah mengantongi nama calon yang akan dideklarasikan dalam waktu dekat. Pengumuman calon wakil presiden, kata dia, paling lambat dilakukan pada Senin, 19 Mei 2014. "Menunggu momentum yang tepat. Tunggu saja." (Baca: Kepastian Pendamping Jokowi Abaikan Rapat Golkar)
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler :
Demokrat Ingin Ical Jadi King Maker, Bukan Capres
Aburizal-Pramono Edhie Tunda Kemenangan Jokowi
Pendamping Jokowi Baru Akan Dideklarasikan Senin
Tantri Kotak: Husein Masuk Grand Final Itu Kejutan