TEMPO.CO, Kupang - Pemerintah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, akan mengganti nama Pelabuhan Ende menjadi Pelabuhan Bung Karno.
"Saya akan canangkan nama Pelabuhan Ende menjadi Pelabuhan Bung Karno untuk mengenang beliau ketika diasingkan ke Ende," kata Bupati Ende Marselinus Petu, Senin, 12 Mei 2014.
Pergantian nama ini, menurut dia, untuk mengenang kehadiran Sukarno, presiden pertama Indonesia, saat dibuang ke Ende periode 1934-1938. Apalagi saat diasingkan di Ende, pelabuhan itulah tempat sandarnya kapal yang membawa Bung Karno bersama keluarganya.
Dia mengatakan pemerintah tidak akan menggunakan nama Soekarno pada pelabuhan itu karena nama tersebut sudah digunakan oleh pemerintah Sulawesi Selatan yang menamai salah satu pelabuhannya. "Nama Bung Karno lebih familiar di kalangan masyarat di sini," kata Marselinus Petu.
Pergantian nama Pelabuhan Ende menjadi Bung Karno ini akan mulai diberlakukan pada 1 Juni 2014 bertepatan dengan momem prosesi kebangsaan.
Pergantian nama ini pun mendapat sambutan hangat dari warga setempat. Ibu Maria, misalnya, mengatakan pergantian nama itu menggambarkan keberadaan Bung Karno saat dibuang di Ende.
"Kami sangat gembira dengan penamaan Pelabuhan Ende menjadi Pelabuhan Bung Karno agar mengingatkan warga di sini akan kehadiran sang proklamator di Ende," katanya.
Pemerintah Ende sebelumnya juga telah mengganti nama lapangan sepak bola Perse menjadi lapangan Pancasila. Di lapangan itulah Bung Karno mencetuskan Pancasila.
YOHANES SEO
Terpopuler:
Taman Bungkul Rusak, Risma Akan Gugat Walls
Hindari Impor, Jokowi Pasok Beras DKI dari Sulsel
Projo: Penentuan Cawapres Jokowi di Menit Akhir