Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bandung Akan Tambah Kuota Siswa Miskin  

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Sejumlah siswa sekolah dasar dan beberapa anak jalanan menggelar upacara bendera  dibawah Jalan Layang di Makassar, (2/5). TEMPO/Fahmi Ali
Sejumlah siswa sekolah dasar dan beberapa anak jalanan menggelar upacara bendera dibawah Jalan Layang di Makassar, (2/5). TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana mengatakan instansinya tengah menggodok rancangan peraturan wali kota untuk memperbesar kuota siswa miskin di sekolah negeri di Kota Bandung mulai jenjang SD, SMP, hingga SMA. "Drafnya sudah 90 persen," kata dia di Bandung, Selasa, 6 Mei 2014.

Menurut Elih, perbesaraan kuota siswa miskin itu akan diterapkan dalam ajang penerimaan siswa baru tahun ini. Dulu kuotanya sepuluh persen (campuran) untuk siswa miskin dan prestasi, sekarang jadi 25 persen. 

Elih merinci rancangan kuota baru itu, adalah 20 persen untuk afirmasi kelompok miskin dan kelompok lainnya yang dilindungi undang-undang, lima persen untuk calon siswa yang masuk lewat jalur prestasi. Adapun kuota bagi calon siswa yang berasal dari luar Kota Bandung dijatah sepuluh persen tiap sekolah.

Basis data siswa miskin yang dipergunakan adalah data siswa miskin pengguna Surat Keterangan Miskin yang diterbitkan kelurahan yang tercatat di jejang sekolah di bawahnya. Juga data orang miskin yang sudah dicatatkan dalam Peraturan Wali Kota Bandung. "Saat pendaftaran mereka harus membuktikan itu," ucap  Elih.

Orang tua siswa miskin akan diminta menandatangani Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak. Surat ini berisi kesediaannya agar anaknya dinyatakan mengundurkan diri atau dikeluarkan dari sekolah jika terbukti surat keterangan miskin atau sertifikat prestasinya bodong.

Selain itu, seleksi dan penetapan lulus tidaknya siswa tidak lagi berada di tangan sekolah, tapi diambil alih pemerintah Kota Bandung lewat panitia pusat yang diketuai dirinya. Dalam proses penerimaan siswa baru nanti, sekolah hanya diberi kewenangan mengatur manajemen sekolah, di antaranya pengaturan jatah rombongan belajar tiap kelas.

Saat ini, kata Elih, draf peraturan wali kota itu sudah ditangan Ridwan Kamil. Rancangan peraturan itu sudah dibahas dengan anggota DPRD Kota Bandung serta disebar ke sejumlah komunitas pendidikan di Kota Bandung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat M. Wahyudin Zarkasy mengatakan Kota Bandung adalah satu dari tujuh daerah di Jawa Barat yang belum mendeklarasikan pendidikan gratis di wilayahnya. "Yang sudah mendeklarasikan membebaskan biaya pendidikan itu sekitar 19 kabupaten/kota," kata dia di Bandung, Selasa, 6 Mei 2014.

Menurut dia, beragam alasan daerah yang belum mendeklarasikan pendidikan gratis, salah satunya keterbatasan keuangan daerah. "Unit cost pendidikan itu berbeda-beda. tergantung pelayanannya," ujarnya.

Namun untuk melindungi siswa miskin di sekolah, Dinas Pendidikan Jawa Barat mengultimatum agar sekolah tidak boleh melakukan praktek diskriminasi bagi mereka. "Kalau nanti ada laporan rapor tidak dibagikan, ijazah tidak dibagikan, lapor. Saya dapat wewenang penuh untuk menghentikan semua bantuan pemerintah," kata Zarkasy.

Sejumlah sekolah mahal memilih tidak menerima Bantuan Operasional Sekolah dan menolak siswa tidak mampu. Namun pemerintah daerah punya beragam cara untuk menekan sekolah yang melakukan diskriminasi pada siswa miskin. Salah satunya, dengan menghentikan pelayanan administrasi ujian nasional, hingga akreditasi. "Pokoknya, layanan akan dihentikan kalau dia menggangu orang miskin, karena itu kan program pemerintah," kata Zarkasy.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Anggota DPRD DKI Usulkan Penghapusan KJP Plus untuk Gratiskan Sekolah

40 hari lalu

Warga menunjukkan Kartu Jakarta Pintar serta bukti pembayaran saat membeli pangan murah di RPTRA Jatinegara, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2019.  Pangan murah ini hanya ditujukan bagi warga yang memiliki KJP Plus, Kartu Pekerja, dan Kartu Lansia Jakarta untuk meningkatkan gizi anak-anak di Jakarta. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Anggota DPRD DKI Usulkan Penghapusan KJP Plus untuk Gratiskan Sekolah

DPRD DKI Jakarta mengusulkan penghapusan program KJP Plus.


Ganjar Tanya Pilih Sekolah Gratis atau Makan Gratis? Ini Jawaban Ibu Lilik

29 Januari 2024

Calon Presiden Ganjar Pranowo berorasi di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Minggu (28/1). (ANTARA)
Ganjar Tanya Pilih Sekolah Gratis atau Makan Gratis? Ini Jawaban Ibu Lilik

Saat kampanye akbar di Kulon Progo, Ganjar bertanya kepada salah seorang ibu: Pilih sekolah gratis atau makan gratis? Ini jawabannya.


Janjikan Program 1 Keluarga 1 Sarjana, Ganjar: Pilih Sekolah Gratis atau Makan Gratis?

29 Januari 2024

Capres nomor urut 2 Ganjar Pranowo saat mengunjungi Pasar Projo Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 27 Januari 2024. ANTARA/HO-TPN Ganjar-Mahfud
Janjikan Program 1 Keluarga 1 Sarjana, Ganjar: Pilih Sekolah Gratis atau Makan Gratis?

Ganjar Pranowo Tegaskan Program Pendidikan Gratis saat Kampanye Akbar di Yogjakarta


Budiman Sudjatmiko: Jika Prabowo Memegang Kekuasaan, Ini Tugas Utamanya

1 Oktober 2023

Budiman Sudjatmiko. ANTARA
Budiman Sudjatmiko: Jika Prabowo Memegang Kekuasaan, Ini Tugas Utamanya

Ketua Dewan Pembina Relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu), Budiman Sudjatmiko sebut jika Prabowo memegang kekuasaan ini yang harus dilakukan.


Sekolah Unggulan Gagasan Bupati Kediri Terima Siswa Dari Kalangan tak Mampu

28 Mei 2023

Sekolah Unggulan Gagasan Bupati Kediri Terima Siswa Dari Kalangan tak Mampu

Bupati Kediri menginginkan anak-anak putus sekolah karena keterbatasan ekonomi bisa kembali melanjutkan pendidikannya


Sekolah Gratis Milik Sarwendah 3 Kali Dirusak, Ruben Onsu: Kaca Dilempar Batu

14 November 2022

Sarwendah di lokasi sekolah tak resminya. Instagram/@ruben_onsu
Sekolah Gratis Milik Sarwendah 3 Kali Dirusak, Ruben Onsu: Kaca Dilempar Batu

Ruben Onsu mengungkapkan pengrusakan ruang kelas di Taman Pendidikan Sarwendah terjadi ketika anak-anak sedang belajar.


Tok! Sekolah Gratis SMA - SMK Negeri Jawa Barat Mulai 2020

28 November 2019

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (tengah) berfoto dengan para Patriot Desa sebelum keberangkatan di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 28 November 2019. Sebanyak 110 Patriot Desa hasil seleksi akan dikirim ke daerah-daerah terpencil selama setahun. TEMPO/Prima Mulia
Tok! Sekolah Gratis SMA - SMK Negeri Jawa Barat Mulai 2020

APBD Jawa Barat 2020 akan menanggung iuran bulanan SMA/SMK negeri ataub biaya sekolah gratis. Siswa sekolah swasta disiapkan dana bantuan.


Mendikbud: Jangan Percaya jika Ada yang Janjikan Sekolah Gratis

23 Maret 2018

Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy bernyanyi bersama tim paduan suara setelah Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 2017. Muhadjir menyayikan beberapa lagu perjuangan bersama puluhan murid dari berbagai daerah. TEMPO/Ilham Fikri
Mendikbud: Jangan Percaya jika Ada yang Janjikan Sekolah Gratis

Menurut Mendikbud Muhadjir Effendy, janji memberikan sekolah gratis dinilai ketinggalan zaman.


Warga Cemorokandang Ancam Bubarkan Sekolah Gratis Greatness

15 Juni 2016

Kegiatan belajar mengajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). TEMPO/Seto Wardhana
Warga Cemorokandang Ancam Bubarkan Sekolah Gratis Greatness

Yayasan hanya mengandalkan bantuan dari donasi karena tidak ada sumbangan dari pemerintah.


Pelajar Surabaya Tolak Pengelolaan Sekolah oleh Provinsi

27 Maret 2016

Sejumlah siswa berkebutuhan khusus mengikuti pelatihan catwalk  di halaman  Sekolah Inklusif Galuh Handayani, Surabaya  (05/9).  Sekolah ini mendidik siswa agar mampu bersosialisasi dan mengembangkan potensi yang di miliki. TEMPO/Fully Syafi
Pelajar Surabaya Tolak Pengelolaan Sekolah oleh Provinsi

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga mengklaim pendidikan di Kota Surabaya sudah bagus dan bisa dikelola sendiri.