TEMPO.CO, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meminta aparat penegak hukum menjatuhkan hukuman terberat bagi pelaku pedofilia. "Itu tidak bisa ditolerir lagi. Kejam dan merusak masa depan anak," kata dia di Bandung, Selasa, 6 Mei 2014.
Menurut dia, kasus pedofilia atau kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di Sukabumi menjadi perhatian pemerintah Jawa Barat. Munculnya kasus pedofilia di Sukabumi dan Jakarta membuka mata publik soal besarnya ancaman kekerasan seksual terhadap anak. "Ini baru puncak gunung es. Begitu diletupin satu, terbuka semua," kata Deddy.
Kasus pelecehan seks terhadap anak-anak, kata Deddy, bisa terjadi di mana saja, di lembaga pendidikan di kota besar juga di desa. Karena itu, semua pihak harus berhenti saling menyalahkan. "Saling tuding antara pihak orang tua dan sekolah saat terungkapnya kasus pedofilia di JIS menjadi contoh buruk," kata dia. Menurut Deddy, satu-satunya cara mencegah agar kasus itu tak terulang, baik pendidik, orang tua, dan aparat keamanan harus meningkatkan kewaspadaannya. (Baca: Asisten Guru Diduga Terlibat Kekerasan Seks di JIS)
Di Jawa Barat, kasus pedofilia yang baru saja terungkap dengan tersangka Andri Sobari alias Emon, 24 tahun. Jumlah korbannya terus bertambah. Data terakhir dari kepolisian setempat tercatat jumlah korban 89 orang, mereka rata-rata orang Sukabumi. (Baca: Polisi: Korban Sodomi Emon Jadi 110 Anak)
Kasus pelecehan seksual juga terungkap di Sumedang. Endang Juhanda, 62 tahun, dibekuk polisi karena melakukan pelecehan seksual kepada sembilan bocah laki-laki dan perempuan di tempat pemandian di Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Terbongkarnya aksi durjana tersangka berkat laporan masyarakat dan orang tua salah satu korban. (Baca juga: Pelaku Sodomi Remaja Ditangkap di Depok)
AHMAD FIKRI
Baca juga:
Didakwa Banyak Kasus, Atut Terancam Tua di Bui
Briptu Eka: I Love You, My Hubby
Pelatih Myanmar: Timnas U-19 Mirip Tim Jepang
Jokowi Datang, Kepala Sekolah Renggo Pingsan
Mahasiswa Indonesia di Australia Tolak Prabowo
Jumlah Korban Sodomi Emon Jadi 89 Orang