TEMPO.CO, Bandung - Pelawak Oni "SOS" Suwarman dan bekas Bupati Garut Aceng Holik Munawar Fikri dipastikan lolos ke Senayan sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah mewakili Jawa Barat. Berdasarkan penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Rabu, 23 April 2014, yang menyelesaikan rapat pleno rekapitulasi suara kedua, Oni mengumpulkan suara terbanyak 2,167 juta.
Posisi kedua ditempati Eni Sumarni, pengusaha yang pernah maju dalam pemilihan Bupati Sumedang. Aceng, yang sempat menghebohkan karena nikah kilatnya hingga ia dilengserkan, di posisi ketiga dengan 1,139 juta suara. Ayi Hambali, berada di urutan keempat dengan raihan 1,032 juta suara. Setiap provinsi akan diwakil empat anggota di DPD.
Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat mengatakan hasil perolehan itu masih bisa berubah karena hari terakhir rapat pleno rekapitulasi suara digelar Kamis, 24 April 2014, khusus mengagendakan pembahasan keberatan peserta pemilu soal perolehan suara. "Mudah-mudahan saja keberatan itu tidak berlarut-larut lama dan bisa diselesaikan secara cepat," katanya seusai rapat pleno hari kedua yang rampung jelang tengah malam, Rabu, 23 April 2014.
Yayat mengatakan penetapan hasil rekapitulasi perolehan suara pemilu egilatif 2014 untuk Jawa Barat dijadwalkan Kamis, 24 April 2014. KPU Jawa Barat menjadwalkan rapat pleno penghitungan perolehan suara dilaksanakan dalam tiga hari.
Sejumlah tokoh Jawa Barat, seperti Ketua Nahdlatul Ulama Jawa Barat Erman Suyaman, Ketua Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat Asep Syaripudin, anggota DPD Ela M Girikomala, mantan Menteri Riset Suharna Surapranata, Anggota DPR Nu'man Abdul Hakim, serta Ketua Badan Musyawarah Masyarakat Sunda Syarif Bastaman gagal ke Senayan.
Oni, 34 tahun, adalah pelawak muda yang sering tampil. Ia bergabung dengan Sule dan Oding dalam grup SOS ketika menjuarai Audisi Pelawak Indonesia yang diselenggarakan stasiun televisi TPI pada 2004.
AHMAD FIKRI
Berita penting lain
Gerindra: Koalisi dengan PPP Tunggu Mukernas
Korban Baru di TK JIS, Pelaku Sama?
Batal Koalisi PPP, Gerindra: Tak Ada Pengkhianatan
Ahok Klaim Harga Jam Tangannya Rp 20 Juta