TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung berencana membeli tiga unit mobil spider untuk proses pengerukan sungai. Mobil buatan Eropa ini memiliki empat kaki dengan roda di setiap kakinya. Keberadaan kendaraan ini diharapkan bisa mengatasi banjir yang sering melanda Bandung dan sekitarnya. Pembelian ini akan menghabiskan Rp 10 miliar.
"Masing-masing, kami taksir di harga sekitar Rp 3 miliar," ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Perairan Kota Bandung Iskandar Zulkarnaen, Selasa, 22 April 2014.
Menurut Iskandar, kendaraan berkaki empat itu cocok diterapkan di Kota Bandung, ketimbang mobil amfibi yang dimiliki DKI Jakarta. Dia menambahkan sebagian besar bantaran sungai di Kota Bandung sudah dipasangi kirmir, sehingga tidak bisa dilalui mobil amfibi.
"Kami membutuhkan jalur yang landai, untuk mengoperasikan mobil amfibi di Bandung. Mobil spider ini bisa melangkah, jadi enggak butuh jalan landai," kata Iskandar.
Kota Bandung, kata Iskandar, akan membuka lelang pengadaan mobil ini. Mobil ini akan diturunkan selambat-lambatnya Juli mendatang. Besok, dia menambahkan, pihaknya segera mengadakan rapat untuk mengurusi banjir yang melanda Jalan A.H. Nasution dan Gede Bage, beberapa hari lalu.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan selain pengadaan mobil spider, Pemerintah Bandung memiliki beberapa proyek lainnya guna mencegah terjadinya banjir di Kota Bandung. Program tersebut dibagi berdasarkan waktu pengerjaannya. "Proyek-proyek itu akan diprioritaskan untuk infrastruktur Bandung bagian timur," katanya.
Untuk jangka pendek, kata Ridwan, pihaknya akan melelang sumur buatan dan menggalakan kinerja pasukan gorong-gorong. Sumur buatan akan dilelang dan segera disebar di beberapa titik di Bandung timur. Sementara pasukan gorong-gorong, akan diberdayakan dan difokuskan untuk membersihkan aliran sampah di sana. "Jangka panjangnya, kita akan buat danau buatan di kawasan Bandung timur," katanya.
PERSIANA GALIH